Warga dan Satpol PP nyaris adu jotos

Warga dan Satpol PP nyaris adu jotos
A
A
A
Sindonews.com - Pembongkaran rumah semi permanen di Jalan Raya Dadap, Kosambi, Tangerang oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), nyaris bentrok.
Dari pantauan, Selasa (30/10/2012), mobil alat berat yang diturunkan untuk membongkar rumah dinaiki warga. Dengan emosional, warga bahkan memukul dan menghalang mobil untuk maju.
Warga juga membuat pertahanan di depan kendaraan berat tersebut, dengan bangku dan penjagaan.
Di lokasi puluhan warga yang menolak pembongkaran, meminta Satpol PP untuk menghentikan pembongkaran.
Sampai berita ini diturunkan, puluhan anggota Satpol PP belum bergerak melakukan pembongkaran. Sementara warga masih melakukan penjagaan agar alat berat tidak masuk ke lokasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga menghalangi pembongkaran bangunan semi permanen di kawasan tersebut. Warga menolak pembongkaran karena tidak ada kompensasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
"Kami disuruh pindah, tanpa ada uang penggantian atau uang pembongkaran. Dari mana kami mau pulang kampung atau mengontrak rumah baru bila seperti ini," kata salah seorang warga sekitar, Nani kepada wartawan di lokasi.
Dari pantauan, Selasa (30/10/2012), mobil alat berat yang diturunkan untuk membongkar rumah dinaiki warga. Dengan emosional, warga bahkan memukul dan menghalang mobil untuk maju.
Warga juga membuat pertahanan di depan kendaraan berat tersebut, dengan bangku dan penjagaan.
Di lokasi puluhan warga yang menolak pembongkaran, meminta Satpol PP untuk menghentikan pembongkaran.
Sampai berita ini diturunkan, puluhan anggota Satpol PP belum bergerak melakukan pembongkaran. Sementara warga masih melakukan penjagaan agar alat berat tidak masuk ke lokasi.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga menghalangi pembongkaran bangunan semi permanen di kawasan tersebut. Warga menolak pembongkaran karena tidak ada kompensasi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang.
"Kami disuruh pindah, tanpa ada uang penggantian atau uang pembongkaran. Dari mana kami mau pulang kampung atau mengontrak rumah baru bila seperti ini," kata salah seorang warga sekitar, Nani kepada wartawan di lokasi.
(maf)