Camat Kosambi tegaskan tak ada konpensasi

Camat Kosambi tegaskan tak ada konpensasi
A
A
A
Sindonews.com - Penolakan warga Jalan Raya Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, terkait pembongkaran rumah baik yang semi ataupun permanen dipastikan camat Kosambi tidak ada kompensasi untuk warganya.
"Pemerintah tidak akan memberikan penggantian, karena warga di sini mendirikan bangunan di tanah negara yang bukan pada haknya," tegas Camat Kosambi Slamet Budi kepada wartawan, di Tangerang, Selasa (30/10/2012).
Dia mengatakan, pembongkaran kali ini bukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Karena, pihak kecamatan sudah tiga kali mengirimkan surat peringatan pembongkaran sendiri pada warga, akan tetapi tidak digubris.
"Sudah tiga kali kita kirimkan surat peringatan, bahkan terakhir surat pemberitahuan pembongkaran. Tapi mereka tetap saja bertahan," pungkasnya.
Slamet menerangkan, luas lahan yang ditempati warga, sepanjang 200 meter dimana lahan ini merupakan milik PT Aangkasa Pura II.
Berdasarkan rencana tata ruang Kabupaten Tangerang, lahan ini akan dipergunakan untuk pelebaran jalan dan pembangunan kemacetan di kawasan Kosambi.
Sebelumnya, rencana pembongkaran hari ini sempat ditentang warga yang bersikuat meminta pemerintah setempat membayarkan uang kompensasi.
Akan tetapi argumen warga terpatahkan hingga akhirnya warga menyerah dan membongkar sendiri bangunan miliknya dengan harapan material lain dapat digunakan kembali membangun rumah di lahan baru.
"Pemerintah tidak akan memberikan penggantian, karena warga di sini mendirikan bangunan di tanah negara yang bukan pada haknya," tegas Camat Kosambi Slamet Budi kepada wartawan, di Tangerang, Selasa (30/10/2012).
Dia mengatakan, pembongkaran kali ini bukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Karena, pihak kecamatan sudah tiga kali mengirimkan surat peringatan pembongkaran sendiri pada warga, akan tetapi tidak digubris.
"Sudah tiga kali kita kirimkan surat peringatan, bahkan terakhir surat pemberitahuan pembongkaran. Tapi mereka tetap saja bertahan," pungkasnya.
Slamet menerangkan, luas lahan yang ditempati warga, sepanjang 200 meter dimana lahan ini merupakan milik PT Aangkasa Pura II.
Berdasarkan rencana tata ruang Kabupaten Tangerang, lahan ini akan dipergunakan untuk pelebaran jalan dan pembangunan kemacetan di kawasan Kosambi.
Sebelumnya, rencana pembongkaran hari ini sempat ditentang warga yang bersikuat meminta pemerintah setempat membayarkan uang kompensasi.
Akan tetapi argumen warga terpatahkan hingga akhirnya warga menyerah dan membongkar sendiri bangunan miliknya dengan harapan material lain dapat digunakan kembali membangun rumah di lahan baru.
(mhd)