Sengketa lahan, warga Tangerang nyaris bentrok

Sengketa lahan, warga Tangerang nyaris bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Suasana di lahan sengketa di Jalan Gang Wakaf, Rt 04/02, Kebon Nanas, Panunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, siang ini makin panas. Kedua keluarga yang mengaku sebagai ahli waris di lahan seluas 5.770 meter itu, saling adu mulut dan nyaris terlibat bentrok.
"Ini lahan kami, kalau memang putusan pengadilan ngapain pakai preman. Ini tanah kami, ini punya leluhur kami," kata Soyani, salah seorang ahli waris Sainah kepada wartawan, di Tangerang, Senin (29/10/2012).
Pantauan di lokasi, puluhan orang dari ahli waris Sapri merangsek masuk ke lokasi dan sempat terjadi adu mulut antara keduanya. Hingga akhirnya setengah jam kemudian ahli waris Sapri berhasil mengeser pihak ahli waris Sainah yang berusaha bertahan.
"Secara tegas dalam putusan pengadilan sudah jelas, tanah ini milik ahli waris Sapri. Sehingga kami akan kembali menguasai lahan ini," tegas Devi Pati, Kuasa Hukum keluarga Sapri.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga ahli waris Sainah Nasi menolak pembongkaran yang dilakukan ahli waris Sapri. Ahli waris Sainah bersikukuh, pihaknya telah memiliki lahan itu sejak tahun 1948 yang dibeli dari orangtua Sapri.
Pembongkaran hari ini dijaga ketat pihak kepolisian. Sementara itu keluarga ahli waris Sainah mundur dan kembali ke rumahnya masing-masing.
"Ini lahan kami, kalau memang putusan pengadilan ngapain pakai preman. Ini tanah kami, ini punya leluhur kami," kata Soyani, salah seorang ahli waris Sainah kepada wartawan, di Tangerang, Senin (29/10/2012).
Pantauan di lokasi, puluhan orang dari ahli waris Sapri merangsek masuk ke lokasi dan sempat terjadi adu mulut antara keduanya. Hingga akhirnya setengah jam kemudian ahli waris Sapri berhasil mengeser pihak ahli waris Sainah yang berusaha bertahan.
"Secara tegas dalam putusan pengadilan sudah jelas, tanah ini milik ahli waris Sapri. Sehingga kami akan kembali menguasai lahan ini," tegas Devi Pati, Kuasa Hukum keluarga Sapri.
Sebelumnya diberitakan, puluhan warga ahli waris Sainah Nasi menolak pembongkaran yang dilakukan ahli waris Sapri. Ahli waris Sainah bersikukuh, pihaknya telah memiliki lahan itu sejak tahun 1948 yang dibeli dari orangtua Sapri.
Pembongkaran hari ini dijaga ketat pihak kepolisian. Sementara itu keluarga ahli waris Sainah mundur dan kembali ke rumahnya masing-masing.
(san)