Wartawan se-Riau minta Danlanud dicopot
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah organisasi kewartawan di Riau mengecam tindakan berutal oknum TNI AU Pekanbaru yang melakukan penganiayaan terhadap wartawan. Mereka menuntut agar Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Pekanbaru Kolonel Penerbang Bowo Budiarto dicopot.
Hal itu disuarakan oleh Persatuan wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalistrik Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Indipenden (AJI), Persatuan Jurnalistik Indonesia (PJI), PWI Reformasi dan Forum Solidaritas Wartawan Untuk Transpransi.
"Tuntutan kita yang utama adalah Danlanud Pekanbaru harus dicopot. Dialah orang yang paling bertanggung jawab atas penganiayaan wartawan," kata Ketua PWI Riau Dheni Kurnia, di Riau, Selasa (16/10/2012).
Menurut Dheni, yang dilakukan oleh oknum TNI AU kelewat batas. Dia meminta agar semua pelaku penganiayaan wartawan, termasuk kepada warga dihukum.
"Danlanud berarti sudah tidak bisa jadi pemimpin yang baik. Dia tidak bisa mengurus bawahannya. Atau mungkin penganiayaan itu perintah dia juga, kita juga tidak tahu. Yang pasti kita meminta K mencopotnya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Ketua IJTI Riau Yursil Ardanis Sirompok. Selain meminta pencopotan Danlanud, dia juga minta oknum TNI yang melakukan penganiayaan ditindak.
"Termasuk pewira menengah TNI AU yakni Letkol Robert Simanjuntak yang jelas terlihat bahkan terekam kamera memukul, menendang dan mencekik rekan kita Didik. Ini sudah aksi premanisme. Ini perwira macam apa seperti itu. Kasus ini akan kita bawa ke ranah hukum. Tidak ada yang kebal hukum disini. Mereka juga semua telah melabrak UU Pers," katanya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru Kolonel Bowo Budiarto mengatakan, dirinya tidak memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penganiayaan. "Namun jika ada bukti, tentu akan kita usut, akan kita beri sanksi teguran dan mungkin bisa dimutasi," ucapnya.
Hal itu disuarakan oleh Persatuan wartawan Indonesia (PWI), Ikatan Jurnalistrik Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Indipenden (AJI), Persatuan Jurnalistik Indonesia (PJI), PWI Reformasi dan Forum Solidaritas Wartawan Untuk Transpransi.
"Tuntutan kita yang utama adalah Danlanud Pekanbaru harus dicopot. Dialah orang yang paling bertanggung jawab atas penganiayaan wartawan," kata Ketua PWI Riau Dheni Kurnia, di Riau, Selasa (16/10/2012).
Menurut Dheni, yang dilakukan oleh oknum TNI AU kelewat batas. Dia meminta agar semua pelaku penganiayaan wartawan, termasuk kepada warga dihukum.
"Danlanud berarti sudah tidak bisa jadi pemimpin yang baik. Dia tidak bisa mengurus bawahannya. Atau mungkin penganiayaan itu perintah dia juga, kita juga tidak tahu. Yang pasti kita meminta K mencopotnya," imbuhnya.
Hal senada diungkapkan Ketua IJTI Riau Yursil Ardanis Sirompok. Selain meminta pencopotan Danlanud, dia juga minta oknum TNI yang melakukan penganiayaan ditindak.
"Termasuk pewira menengah TNI AU yakni Letkol Robert Simanjuntak yang jelas terlihat bahkan terekam kamera memukul, menendang dan mencekik rekan kita Didik. Ini sudah aksi premanisme. Ini perwira macam apa seperti itu. Kasus ini akan kita bawa ke ranah hukum. Tidak ada yang kebal hukum disini. Mereka juga semua telah melabrak UU Pers," katanya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara TNI AU Pekanbaru Kolonel Bowo Budiarto mengatakan, dirinya tidak memerintahkan anak buahnya untuk melakukan penganiayaan. "Namun jika ada bukti, tentu akan kita usut, akan kita beri sanksi teguran dan mungkin bisa dimutasi," ucapnya.
(san)