Ada free sex di buku SD

Senin, 15 Oktober 2012 - 19:03 WIB
Ada free sex di buku SD
Ada free sex di buku SD
A A A
Sindonews.com - Dunia pendidikan kembali kecolongan dengan adanya buku pelajaran yang berbau pronografi. Kali ini ditemukan di buku ajar pendidikan jasmani SD kelas V.

Dalam buku tersebut terdapat materi cara membersihkan alat reproduksi, penjelasan akibat seks pra nikah, dan free sex.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Majalengka mengakui telah menerima laporan adanya buku pelajaran SD yang diduga terdapat unsur pornografi. Dalam laporan tersebut disebutkan terdapat unsur pornografi di dalam buku penunjang bahan ajar mata Pelajaran Pendidikan Kesehatan Jasmani.

Kepala Disdik Kabupaten Majalengka Sanwasi berjanji akan berkoordinasi dengan Bagian kurikulum dan Kelompok Kerja Guru (KKG) bidang olah raga dan kesehatan.

“Kita menerima laporan bahwa ada dugaan buku bahan ajar berisi pornografi. Itu terdapat di buku bahan ajar untuk bidang studi Pendidikan Kesehatan Jasmani,” kata Sanwasi, Senin (15/10/2012).

Disebutkan Sanwasi, bagian yang dianggap mengandung unsur pornografi terdapat pada sub tentang reproduksi. Namun, jelas dia, perlu dilakukan kajian untuk menentukan apakah buku tersebut masuk dalam kategori pornografi atau tidak.

Kendati demikian, Sanwasi mengaku belum mengetahui secara pasti isi yang diduga mengandung unsur pornografi itu. Pasalnya, pihaknya baru menerima laporan tersebut pada hari ini.

“Saya sendiri belum mengetahui secara pasti isi yang dimaksud itu. Yang pasti, penulisnya ada dari LPMP,” ungkap dia.

Sementara itu, salah satu Guru di SD Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka, Ucu Haidar mengatakan buku yang dinilai memiliki unsur pornografi tersebut terdapat pada buku ajar untuk kelas V SD.

Disebutkan dia, terdapat enam halaman yang dinilai belum layak untuk disampaikan kepada anak usia SD.

Haidar mencontohkan, beberapa materi yang dinilai belum layak, di antaranya terdapat cara membersihkan alat reproduksi, penjelasan akibat seks pra nikah, dan free sex.

“Rasanya pelajaran seperti itu belum layak untuk diberikan kepada anak usia SD. Kami dulu pelajaran seperti itu diberikan setelah di SMP pada pelajaran biologi. Untuk sementara, penunjang bahan ajar pelajaran OlahRaga dan Kesehatan menggunakan buku lama,” lanjut dia.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6004 seconds (0.1#10.140)