Direlokasi, pedagang pasar protes ke DPRD

Sindonews.com - Rencana relokasi pedagang pasar pagi Tegal dari Jalan Zaenal Arifin dan Jalan Kaloran ke lantai I dan II Pasar Pagi menuai protes. Mereka mengaku usahanya terancam gulung tikar karena ditempat baru tersebut sepi pembeli.

Ratusan pedagang Pasar Pagi Kota Tegal menggeruduk kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tegal, Selasa (9/10/2012). Mereka menuntut rencana relokasi dibatalkan.

Koordinator aksi Edi Priono mengatakan kedatangan pedagang adalah untuk menolak adanya relokasi dari tempat jualan semula di salah satu ruas Pasar Pagi di Jalan Zaenal Arifin dan Jalan Kaloran, untuk dipindah ke Lantai 1 dan 2.

"Kalau kami pindah maka sama saja dagangan kami tidak laku," kata Edi di kantor DPRD Tegal.

Menurutnya, adanya relokasi ke lantai atas Pasar Pagi akan membuat barang dagangan tidak laku. Sebab, pembeli enggan untuk naik ke atas mengingat letaknya yang jauh.

Sejauh ini, pedagang telah nyaman dalam berdagang di Jalan Zaenal rifin dan Jalan Kaloran. Termasuk telah mempunyai. Jumlah pelanggan masing-masing.

Jika relokasi tetap dilakukan maka pelanggan berkemungkinan akan menjauh. Imbasnya, pedagang tidak bisa bekerja.

Pedagang pernah mempraktikkan rencana pemerintah itu beberapa kali. Hasilnya, dagangan mereka tidak laku karena pelanggan tidak mau ke atas.

"Kami tetap menolak relokasi. Kalau ditata di lokasi semula kami terima," tegasnya.

Rencana perelokasian itu sedianya jalan tersebut akan menjadi akses angkutan umum. Termasuk menjadi tempat mangkal penarik becak.

Ketua Komisi II DPRD Kota Tegal Kusnendro, tempat relokasi di lantai 1 dan 2 terdapat 205 los. Jumlah pedagang berdasarkan catatan pemerintah setempat mencapai 214 orang.

"Kurangnya sedikit untuk dilakukan penambahan los di atas," katanya.

Dengan adanya aspirasi pedagang, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait.