7 desa di Muaraenim tuntut perbaikan jalan
Sabtu, 29 September 2012 - 00:42 WIB

7 desa di Muaraenim tuntut perbaikan jalan
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan warga dari tujuh desa di Kecamatan Gunung Megang dan Kecamatan Talang Ubi mengancam akan melakukan aksi massa besar-besaran. Hal itu dipicu kekecewaan warga atas kerusakan jalan sepanjang 10 kilometer dari Simpang Belimbing-Talang Rimba, Pendopo, yang tak kunjung diperbaiki.
Tokoh Masyarakat Desa Darmo Kasih Kecamatan Gunung Megang Rusli Wijaya didampingi Mawan Panggar Besi mengatakan, terkait rencana ini, pihaknya telah melayangkan surat kepada Bupati Muaraenim dan pihak terkait. Hal itu dilakukan karena desakan warga dari tujuh desa yang ada di dua Kecamatan.
Masing-masing desa terdiri dari Desa Cinta Kasih, Desa Darmo Kasih, Desa Belimbing, Desa Bulang, Desa Teluk Lubuk, dan Desa Berugo yang berada di Kecamatan Gunung Megang serta Desa Talang Bulang Kecamatan Talang Ubi. Dalam hal ini, warga menuntut agar kerusakan jalan dari Simpang Belimbing-Talang Rimba, segera diperbaiki.
Seperti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim serta sejumlah perusahaan yang menggunakan jalan tersebut. Seperti PT Pertamina EP Pendopo, PT Medco Energi, PT Golden Spike, PT Servo Lintas Raya, PT Golden Blossom Sumatera, PT Schlumberger, PT Musi Hutan Persada, PT Surya Bumi Agrolanggeng, PT Sedaya Sumber Maju, PT Pendopo Energi Batubara, dan PT Bumi Sekundang Enim Energi.
Dimana, saat ini kondisi jalan tersebut sudah rusak parah seperti berlubang, berbatu dan penuh debu. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama menuju enam kecamatan dalam Kabupaten Muaraenim dari jalan lintas utama jalan Provinsi.
"Kita minta agar pihak perusahaan dapat duduk bersama dengan masyarakat dengan difasilitasi oleh Bupati Muaraenim untuk membicarakan hal ini dengan sebaik-baiknya. Namun, bila tidak ada itikad baik dari pihak perusahaan, maka masyarakat terpaksa akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran," ujar Rusli usai menyampaikan surat pemberitahuan aksi demo ke Bupati Muaraenim, Jumat (28/9/2012).
Rusli mengungkapkan, kerusakan jalan tersebut telah menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Bahkan, banyaknya debu yang beterbangan terutama disebabkan mobil bertonase berat juga menyebabkan banyak warga yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sesuai data Puskesmas Teluk Lubuk, terdata peningkatan drastis penderita ISPA yakni 132 orang pada bulan Juni, menjadi 248 penderita pada bulan Juli, dan 250 penduduk pada bulan Agustus 2012 lalu.
"Dampak lainnya, akibat kendaraan bertonase berat milik perusahaan tersebut juga menyebabkan banyak rumah penduduk yang retak akibat lalu lalangnya kendaraan mobil bertonase berat, serta terhambatnya kegiatan ekonomi masyarakat yang mayoritas pedagang dan petani," paparnya.
Senada, Kuasa Hukum masyarakat Usman Firiansyah menuturkan, ancaman aksi demo besar-besaran tersebut merupakan puncak kekesalan warga atas kerusakan jalan yang belum diperbaiki oleh pihak terkait. Terutama perusahaan pengguna jalan. "Rencananya warga yang datang tak hanya dari tujuh desa namun sebelas desa," tegas Usman.
Tokoh Masyarakat Desa Darmo Kasih Kecamatan Gunung Megang Rusli Wijaya didampingi Mawan Panggar Besi mengatakan, terkait rencana ini, pihaknya telah melayangkan surat kepada Bupati Muaraenim dan pihak terkait. Hal itu dilakukan karena desakan warga dari tujuh desa yang ada di dua Kecamatan.
Masing-masing desa terdiri dari Desa Cinta Kasih, Desa Darmo Kasih, Desa Belimbing, Desa Bulang, Desa Teluk Lubuk, dan Desa Berugo yang berada di Kecamatan Gunung Megang serta Desa Talang Bulang Kecamatan Talang Ubi. Dalam hal ini, warga menuntut agar kerusakan jalan dari Simpang Belimbing-Talang Rimba, segera diperbaiki.
Seperti Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muaraenim serta sejumlah perusahaan yang menggunakan jalan tersebut. Seperti PT Pertamina EP Pendopo, PT Medco Energi, PT Golden Spike, PT Servo Lintas Raya, PT Golden Blossom Sumatera, PT Schlumberger, PT Musi Hutan Persada, PT Surya Bumi Agrolanggeng, PT Sedaya Sumber Maju, PT Pendopo Energi Batubara, dan PT Bumi Sekundang Enim Energi.
Dimana, saat ini kondisi jalan tersebut sudah rusak parah seperti berlubang, berbatu dan penuh debu. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama menuju enam kecamatan dalam Kabupaten Muaraenim dari jalan lintas utama jalan Provinsi.
"Kita minta agar pihak perusahaan dapat duduk bersama dengan masyarakat dengan difasilitasi oleh Bupati Muaraenim untuk membicarakan hal ini dengan sebaik-baiknya. Namun, bila tidak ada itikad baik dari pihak perusahaan, maka masyarakat terpaksa akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran," ujar Rusli usai menyampaikan surat pemberitahuan aksi demo ke Bupati Muaraenim, Jumat (28/9/2012).
Rusli mengungkapkan, kerusakan jalan tersebut telah menyebabkan tingginya angka kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tersebut. Bahkan, banyaknya debu yang beterbangan terutama disebabkan mobil bertonase berat juga menyebabkan banyak warga yang menderita penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sesuai data Puskesmas Teluk Lubuk, terdata peningkatan drastis penderita ISPA yakni 132 orang pada bulan Juni, menjadi 248 penderita pada bulan Juli, dan 250 penduduk pada bulan Agustus 2012 lalu.
"Dampak lainnya, akibat kendaraan bertonase berat milik perusahaan tersebut juga menyebabkan banyak rumah penduduk yang retak akibat lalu lalangnya kendaraan mobil bertonase berat, serta terhambatnya kegiatan ekonomi masyarakat yang mayoritas pedagang dan petani," paparnya.
Senada, Kuasa Hukum masyarakat Usman Firiansyah menuturkan, ancaman aksi demo besar-besaran tersebut merupakan puncak kekesalan warga atas kerusakan jalan yang belum diperbaiki oleh pihak terkait. Terutama perusahaan pengguna jalan. "Rencananya warga yang datang tak hanya dari tujuh desa namun sebelas desa," tegas Usman.
(san)