Penyapu jalanan naik haji

Kamis, 27 September 2012 - 08:40 WIB
Penyapu jalanan naik haji
Penyapu jalanan naik haji
A A A
Sindonews.com - Ini bukan cerita sinetron dimana seorang tukang sapu bisa berangkat ke Tanah Suci Mekah. Ketekunannya dalam bekerja membuat Slamet Riyadi (49) tukang sapu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mendapat "hadiah" untuk berangkat Haji tahun ini.

Tidak ada firasat apapun dalam diri Slamet warga kampung Dumpoh RT 06 RW o7 Kelurahan Potrobangsan Kota Magelang. Memang sebelumnya ia sempat bermimpi menggunakan baju dan peci putih, namun ia sama sekali tak mengira ini sebuah pertanda baik untuknya.

Namun, kuasa Tuhan dalam memberikan kasih sayang tidak pernah membedakan latarbelakang manusia.Terbukti, melalui hadiah istimewa yang diberikan oleh Wali kota Magelang Ir Sigit Widyoindito, Slamet akan berangkat haji sebagai Tim Pendamping Haji Daerah (TPHD).

"Memang sejak dulu sudah ingin sekali naik haji, tapi apa ya mungkin karena saya hanya tukang sapu. Uang dari mana, keinginan ini akhirnya terus saya pendam dalam hati," katanya, Rabu 26 September 2012.

Bapak empat anak dan kakek dua cucu ini mengaku sangat bersyukur atas nikmat yang diterimanya sehingga dapat menjalanan rukun Islam yang ke lima itu.

Padahal, sebelumnya ia tdak pernah mengira dengan pendapatan yang dihasilkan sebagai seorang tukang sapu akan mewujudkan mimpinya. Sebagai wujud syukurnya, ia ingin saat berada di tanah suci nanti, ia tetap ingin menyapu.

"Ibaratnya saya datang sudah mengotori rumah Alloh, maka saya harus membersihkan. Mudah-mudahan bisa tercapai apa yang saya inginkan," ujar pria lugu ini.

Diceritakannya, kesempatan untuk berangkat haji itu bermula saat usai menyapu jalan di jalan Ikhlas dirinya diminta menghadap Walikota di rumah dinasnya di wisma Cempaka, beberapa waktu lalu.

Sesampainya di rumah dinas, ia kemudian ditanya oleh Walikota apakah punya keinginan untuk menunaikan ibadah haji. “Dengan terkejut, saya menjawab siap kalau itu adalah perintah,” ujarnya.

Minah, istri dan anak-anaknya tidak bisa menyembunyikan kebahagian setelah mendapat kabar bahagia itu.

Ia mengaku tidak mendapat firasat apapun, hanya saja pernah bermimpi memakai jubah dan peci warna putih. Namun, mimpi itu tidak dimaknai sebagai pertanda apapun olehnya.

"Saya pernah bermimpin memakai jubah putih, apakah ini arti dari mimpi itu ya," katanya lugu saat ditemui di sela-sela dia bekerja sebagai tukang sapu jalan.

Slamet menjadi tenaga honorer sebagai tukang sapu jalan sejak tahun 1981 dengan gaji Rp600 ribu per bulan. Ia baru diangkat menjadi PNS Golongan I di Dinas Pertamanan dan Lingkungan Hidup Kota Magelang pada tahun 2001 gajinya pun naik menjadi Rp900 ribu.

“Sekarang gaji saya mencapai Rp2 juta per bulan,” ungkapnya.

Kepala Seksi Kebersihan Dinas Kebersihan Pertamanan dan Tata Kota Magelang, Widoyoko S.Sos mengatakan, dari sekitar 80 tenaga kebersihan yang ada di DKPTK, Slamet Riyadi sengaja ditunjuk karena ia memang memenuhi kriteria untuk mendapatkan hadiah yang istimewa tersebut.

"Semua karyawan ikut merasa senang. Jadi, tidak ada yang iri,” ujarnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7524 seconds (0.1#10.140)