Jaringan Teroris pernah buka pelatihan di Wajo

Selasa, 11 September 2012 - 23:17 WIB
Jaringan Teroris pernah buka pelatihan di Wajo
Jaringan Teroris pernah buka pelatihan di Wajo
A A A
Sindonews.com - Jaringan teroris Solo diduga pernah membuka kamp pelatihan di Kabupaten Wajo. kamp pelatihan tersebut diduga berada di daerah pegunungan Siwa Kecamatan Pitumpanua sekitar tahun 80-an silam.

Kapolres Wajo AKBP Masrur yang dikonfirmasi terkait isu tersebut membenarkan di Siwa pernah ada kegiatan latihan yang diduga dilakukan oleh jaringan teroris.

"Itu dulu, cuma tahunnya saya tidak tahu persis," kata Kapolres Wajo AKBP Masrur Selasa (11/9/2012).

Disinggung mengenai operasi yang digelar oleh pihak polres Wajo di Tarumpakkae Kecamatan Majauleng senin malam lalu, Kapolres mengaku tidak ada hubungannya dengan isu teroris. Kegiatan tersebut merupakan operasi cipta kondisi yang di gelar menjelang pilgub dengan sasaran sajam dan senpi serta kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor.

"Operasi itu itu hanya merupakan operasi cipta kondisi menjelang pilkada Gubenrnur, dan juga kita ketahui sudah beberapa kejadian penikaman, dan untuk saat ini sudah ada beberapa sajam yang diamankan," katanya.

Kabag Opserasi Polres Wajo, Kompol Baharuddin mengatakan rutinitas Operasi Cipta Kondisi merupakan operasi rutin yang digelar aparat kepolisian. Tujuan dari operasi ini adalah sebagai tindakan antisipasi dari segala bentuk tindak kejahatan, dan Curanrmor. Sasarannya adalah senjata api dan senjata tajam serta kelengkapan surat-surat kendaraan bermotor. operasi cipta kondisi tersebut melibatkan empat puluh personil polres Wajo dari semua fungsi Kepolisian ditambah lima orang personil Kodim 1406 Sengkang.

"Operasi cipta kondisi ini kita gelar sebagai antisipasi terjadinya segala bentuk kejahatan dan curanmor, diharapkan dengan operasi cipta kondisi yang kita gelar ini dapat memberi rasa aman kepada masyarakat. Apalagi menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur ini konstalasi politik sedikit memanas, jadi tidak menutup kemungkinan berpengaruh terhadap rasa aman dari masyarakat," katanya.

Informasi yang dihimpun, menyebutkan kamp pelatihan yang pernah dibuka oleh jaringan teroris ini di Sulawesi Selatan memilih lokasi pegunungan di Kabupaten Luwu, dan Kecamatan Pitumpanua Wajo.

Salah seorang warga Wajo Edi Mulyawan, yang mengaku pernah tinggal disalah satu rumah aktifis kelompok yang dikenal kala itu dengan sebutan Islam Jamaah, mengatakan tahun 1988 pernah terjadi gesekan antara warga dengan kelompok tersebut.

"Aksi ini dipicu oleh risihnya masyarakat dengan keberadaan kelompok tersebut yang melakukan aktivitas baris-berbaris. Saya mengetahui ini karena dulu saya pernah berdagang di sana dan mengontrak salah satu rumah salah satu aktivis kelompok itu," katanya.

Dia mengatakan selain melakukan baris-berbaris, santri yang belajar di pesantren yang di buka oleh kelompok ini setelah tamat dikirim ke Jawa untuk melanjutkan pendidikannya.

"Setelah tamat di pesantren itu, santri kemudian dikirim ke Jawa untuk melanjutkan pendidikannya," katanya.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7755 seconds (0.1#10.140)