Kekeringan landa 3 desa di Maros

Rabu, 05 September 2012 - 16:02 WIB
Kekeringan landa 3 desa...
Kekeringan landa 3 desa di Maros
A A A
Sindonews.com - Memasuki musim kemarau panjang, menimbulkan kekeringan di tiga desa di Kecamatan Bontoa di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Ketiga desa tersebut, masing-masing Desa Pajukukang, Desa Panjallingan dan Desa Salenrang. Akibat dari kekeringan ini, beberapa area persawahan yang baru dipanen mengalami kekeringan, ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya. Bahkan Di desa Pajukukang sejumlah tambak milik warga tampak mengering.

Selain kekeringan, warga pun kesulitan air bersih. Menurut salah seorang warga, Daeng Ondeng (50), warga membutuhkan penampungan air bersih. Pihaknya berharap, PDAM mau membantu. Namun Air PDAM yang diharapkan juga tidak kunjung mengalir. Warga setempat biasanya menggantungkan kebutuhan air sehari hari di tempat penampungan umum. Di tempat itu, warga hanya menadah air hujan. Namun karena musim kemarau air pun semakin surut. Biasanya mereka berinisiatif membeli air bersih yang disediakan PT Semen Bosowa Maros melalui mobil tangki yang masuk ke desa ini. Mobil tangki ini telah menjadi langganan warga setiap musim kemarau datang.

Daeng Ondeng mengatajan air bersih akan melayani warga yang membutuhkan. Biasanya Daeng Ondeng membeli air bersih senilai Rp6 ribu untuk satu penampungan air yang bisa menampung 60 liter air.

Selain di desa Pajukukang, desa lainnya juga mengalami hal yang sama. Yakni di desa Panjallingan Kecamatan Bontoa. Warga setempat memanfaatkan penampungan air milik warga. Sore menjelang petang pemandangan antrian air kerap terjadi di desa ini.

Musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan di sejumlah desa di Kabupaten Maros juga melanda warga di dusun Rammang Rammang desa Salenrang Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Di dusun ini warga setempat memanfaatkan mata air yang berada di bawah gugusan karst Rammang Rammang. Kekeringan yang melanda membuat warga harus berinsiatif mencari air bersih.

Menurut pengakuan seorang warga, Daeng Rumpa (60) mata air yang dimanfaatkan ini telah lama terjadi. Dapat dikatakan jika menjelang musim kemarau warga setempat pun berbondong bondong ke sumber mata air tersebut untuk mengantri air bersih. Ayah enam anak ini tidak masalah harus menempuh medan yang tergolong sulit untuk mendapatkan air bersih itu. Jika menjelang pagi dan petang warga pun mengantri di bawah gugusan karst.

Saat di konfirmasi, Dirut PDAM Maros, Abd Baddar mengatakan krisis air bersih yang dialami warga di Kecamatan Bontoa kerap terjadi setiap musim kemarau. Namun banyak kendala yang dihadapi, termasuk jaringan pipa PDAM belum sampai ke arah Bontoa. Pihaknya pun mensiasati dengan pengadaan mobil tangki yang dapat melayani masyarakat.

"Memang saat ini cakupan air sangat terbatas di musim kemarau. Air di Bantimurung saja banyak yang ambil sampai sampai petani berebutan air di sana," jelasnya.

Dia menambahkan, sulitnya jaringan pipa ke arah Bontoa disebabkan proyek pelebaran jalan di wilayah Barandasi. Sehingga pipa PDAM terganggu dan tidak ada ganti rugi.
(azh)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5590 seconds (0.1#10.24)