Warga Kabupaten Muba kesulitan air bersih

Minggu, 02 September 2012 - 23:06 WIB
Warga Kabupaten Muba kesulitan air bersih
Warga Kabupaten Muba kesulitan air bersih
A A A
Sindonews.com - Musim kemarau yang berkepanjangan membuat sebagian warga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sulit memperoleh air bersih. Pasalnya, sumur warga untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MC) sudah mengering. Jikapun ada sambungan PDAM Tirta Randik, kualitas air tidak terlalu baik atau bahkan sudah tidak mengalir lagi. Warga pun sangat berharap turunnya hujan.

Beberapa desa yang cukup merasakan kesulitan air bersih setidaknya berada ditiga desa dalam kecamatan Sungai Keruh, seperti desa sinar jaya, setia jaya serta baru jaya. Bahkan di dalam kota Sekayu juga sebagian warga merasakan kesulitan air bersih itu. Aliran PDAM sering tersendat sehingga tak jarang warga menggunakan air isi ulang.

Salah seorang warga sungai Keruh, Rudi mengaku sudah beberapa hari belakangan ini, PDAM Tirta Randik di Sungai Keruh tidak bisa mengaliri air bersih, sehingga warga menjadi kesulitan. Belum lagi sumur warga sebagai alternatif juga sebagian besar sudah mongering.

“Kabarnya air danau sebagai bahan baku air bersih warga juga sudah kering. Untuk itu warga berharap agar hujan segera turun. Sebab kalau hujan tidak turun krisis air semakin dirasakan,” tandas Rudi menjelaskan, Minggu (2/9/2012).

Untuk itu, warga sudah mengusulkan kepada pemerintah daearah agar melakukan tanggap darurat dengan mensuplai air bersih menggunakan tangki-tangki. “Kami sulitnya untuk memasak jadi sering membeli air isi ulang. Kalau ada suplai air bersih bisa dipakai untuk mandi, cuci dan kakus,” terangnya.

Sedagkan keberadaan sumur bor sangat terbatas dan kebutuhan masyarakat akan air bersih sangat banyak. Warga Kampung 7 Sekayu, Een (37) mengaku sejak beberapa hari terakhir pasokan air bersih PDAM sering tersendat. Dan hanya hidup beberapa jam, selain juga kualitas air kurang baik dan warga tampak keruh. Dengan begitu, dia dan beberapa teman kosnya terpaksa antre untuk mandi dan mencuci pakaian.

“Kami terpaksa menghemat air terkadang kalau terpaksa membeli air galon,” paparnya.

Menanggapi hal tersebut Direktur PDAM Tirta Randik Sekayu Firdaus L Dine mengaku sudah mendapatkan laporan sulitnya warga memperoleh air bersih. Pihaknya juga telah melakukan penyetopan penerbitan rekening air sudah sebulan ini untuk sebagian warga sungai keruh dan lainnya itu dikarenakan PDAM tidak dapat mengoperasikan mengingat faktor alam yakni danau yang biasa digunakan tidak dapat disedot lagi karena danau tersebut sudah kering.

Untuk mengantisipasi daerah tersebut dalam waktu dekat akan berupaya melakukan pendalaman atau penggarukan danau. Dan sementara musim kemarau ini masyarakat bisa dilayani permintaan air bersih melalui tangki milik PDAM yang didrop dari Sekayu.

“Kita akui kondisi ala mini membuat warga kesulitan air bersih,” tandasnya.

Untuk sementara, jelasnya, warga kesulitan air bersih dibantu dengan mobil tangki. Dan diharapkan dapat meringankan warga. Kedepannya, Makmur menambahkan pihak PDAM Tirta Randik Sekayu sedang mengerjakan pembangunan booster dan instalasi pengolahan air (IPA) dibeberapa kecamatan khususnya didaerah pedesaan karena ini termasuk perhatian khusus pemerintah daerah, seperti di kecamatan Keluang yakni Desa Dawas dan Desa Tenggaro.

Desa Dawas akan menyaluri warga tanjung dalam sedangkan Desa Tenggaro akan menyaluri air ke Mulia Asih, A2, A3 serta A4, sekarang sudah siap untuk mengaliri aair bersih. Kapasitas airnya 40 liter/detik ini diharapkan dapat mengaliri air sampai ke booster-booster pomp ke Desa Karya Maju dan sekitarnya.

Kemudian Di Kecamatan Bayung Lincir booster pomp terletak di Desa Sukajadi dan Wonorejo serta pembangunan booster di Simpang Bayat dan Lubuk Rejo. selanjutnya Kecamatan Sungai Lilin penambahan IPA baru berkafasitas 30 liter per detik daan perluasan jaringan perpipaan lalu pembangunan booster pompa di Desa Sukamaju dan Letang namun airnya masih dialiri dari Sungai Lilin.

Tidak ketinggalan Kecamatan Sanga Desa pompangunan booster pomp-nya diletakkan di Desa Kemang dan penambahan perpipaan di Desa Terusan aair dialiri dari Desa Keban II, penambahan kafasitas di Desa Air Balui.

“kita minta agar warga juga menggunakan air seperlunya karena kondisi saat ini cukup sulit dirasakan,” imbuhnya.

Untuk itu lanjut Makmur, upaya PDAM Tirta Randik Sekayu terus meningkatkan kapasitas air bersih hingga 50 liter per detik.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9284 seconds (0.1#10.140)