Jenazah korban pesawat Piper diserahkan ke keluarga
Jum'at, 31 Agustus 2012 - 12:26 WIB

Jenazah korban pesawat Piper diserahkan ke keluarga
A
A
A
Sindonews.com - Setelah melakukan proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI), empat jenazah korban jatuhnya pesawat Piper Navajo PA-31 akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga. Proses penyerahan dilakukan di ruang tunggu Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah AW Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam proses penyerahan itu hadir sejumlah keluarga korban yang setia menunggu proses penyerahan. Jenazah akan diberangkatkan menggunakan pesawat reguler melalui Bandara Sepinggan, Balikpapan. Dari Samarinda menuju Balikpapan, jenazah akan menggunakan transportasi darat.
“Secara resmi jenazah kami serahkan kepada perusahaan PT Intan Angkasa Air Service untuk selanjutnya bertanggung jawab mengantarkan ke rumah duka,” kata Wakapolres Samarinda, AKBP Fadjar Abdillah yang memimpin konferensi pers, Jumat (31/8/2012).
Meski sudah diserahkan, kepolisian dan pihak rumah sakit akan tetap mengawal hingga jenazah sampai ke tujuan. Kemungkinan jenazah akan menggunakan penerbangan malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis PA31 Piper Navalo Chief Tain milik PT Intan Angkasa yang disewa Elliot Geophysics International hancur menabrak Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur saat melakukan pemetaan pertambangan. Saat dievakuasi, pesawat dan korban dalam kondisi hangus terbakar.
Sebelumnya pesawat berangkat dari Bandara Temindung Samarinda pada pukul 07.51 Wita Jumat, 24 Agustus 2012, pagi menuju Bontang. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekira pukul 08.04 WITA.
Pesawat ini dipiloti oleh Marshal Basir dengan tiga orang penumpang yakni Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International). Peter John Elliot adalah warga negara Australia.
Dalam proses penyerahan itu hadir sejumlah keluarga korban yang setia menunggu proses penyerahan. Jenazah akan diberangkatkan menggunakan pesawat reguler melalui Bandara Sepinggan, Balikpapan. Dari Samarinda menuju Balikpapan, jenazah akan menggunakan transportasi darat.
“Secara resmi jenazah kami serahkan kepada perusahaan PT Intan Angkasa Air Service untuk selanjutnya bertanggung jawab mengantarkan ke rumah duka,” kata Wakapolres Samarinda, AKBP Fadjar Abdillah yang memimpin konferensi pers, Jumat (31/8/2012).
Meski sudah diserahkan, kepolisian dan pihak rumah sakit akan tetap mengawal hingga jenazah sampai ke tujuan. Kemungkinan jenazah akan menggunakan penerbangan malam.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis PA31 Piper Navalo Chief Tain milik PT Intan Angkasa yang disewa Elliot Geophysics International hancur menabrak Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur saat melakukan pemetaan pertambangan. Saat dievakuasi, pesawat dan korban dalam kondisi hangus terbakar.
Sebelumnya pesawat berangkat dari Bandara Temindung Samarinda pada pukul 07.51 Wita Jumat, 24 Agustus 2012, pagi menuju Bontang. Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekira pukul 08.04 WITA.
Pesawat ini dipiloti oleh Marshal Basir dengan tiga orang penumpang yakni Suyoto (Security Officer/Kementerian Pertahanan), Peter John Elliot (GM Elliot Geophysics International) serta Jandri Hendrizal (staf Elliot Geophysics International). Peter John Elliot adalah warga negara Australia.
(azh)