Kabupaten Grobogan belum berpihak pada kaum Difabel

Kamis, 30 Agustus 2012 - 22:21 WIB
Kabupaten Grobogan belum berpihak pada kaum Difabel
Kabupaten Grobogan belum berpihak pada kaum Difabel
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Grobogan mengakui, program pembangunan sarana prasaran publik sama sekali belum memihak kepada kaum Difabel atau penyandang cacat.

Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Pemkab Grobogan Dasuki mengatakan, hampir semua tempat di Kabupaten Grobogan tidak dilengkapi dengan fasilitas khusus untuk kaum Difabel.

"Di Grobogan saat ini kurang lebihnya ada 5.000 warga yang mengalami Difabel. Dan memang selama ini pemerintah belum memihak kepada kaum Difabel," katanya usai meresmikan kantor sekretariat baru Kelompok Usaha Difabel (Kudifa) di Jalan Kemiri, Desa Kemiri, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Kamis (30/8/2012).

Dia mencontohkan, perkantoran, jalan, trotoar, yang ada di Grobogan sama sekali tidak mendukung untuk kaum Difabel.

Dasuki yang juga menjabat sebagai Ketua Difabel Kabupaten Grobogan ini menyatakan, mulai tahun 2013 pemerintah akan lebih memperhatikan kaum difabel.

"Kita sudah merencanakan untuk membangun fasilitas-fasilitas bagi kaun difabel, seperti jalan khusus dan tangga khusus diperkantoran Pemkab (Pemerintah Kota)," imbuhnya.

Selain itu, sambungnya, pemerintah juga sudah merencanakan memberikan bantuan pendanaan dan pelatihan ketrampilan kepada kaum Difabel.

"Melalui Dinas tenaga kerja, nanti akan kita koordinasikan untuk memberikan pelatihan kerja, sehingga kaum Difabel mampu bangkit dan hidup secara mandiri," tandasnya.

Deputy Project Manager Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Manusia (PPRBM) Solo, Lestari Sastranaling mengatakan, kaum Difabel di Indonesia masih kesulitan untuk mendapatkan hak-hak dasar hidupnya.

"Padangan, aturan, dan masih sangat terbatasnya kesempatan untuk berkembang sesuai dengan harkat dan martabat sebagai manusia, membuat kaum Difabel semakin lemah," tambahnya.

Menurunya, penting adanya peran pemerintah melalui dinas instansi dan lembaga terkait untuk melakukan koordinasi untuk membangun sistem pembangunan yang adil.

Dengan adanya pembangunan sekretariat Kudifa Grobogan, diharapkan mampu menjadi jembatan atara pemerintah dengan kaum Difabel.

Sekretaris Kudifa Muhammad Munif menyatakan, pembangunan gedung sekretariat baru tersebut merupakan hasil bantuan dari Baznas. "Kita mendapatkan bantuan senilai Rp150 juta sehingga bisa digunakan untuk pembangunan kantor baru," katanya.

Sekretariat itu nantinya, akan menjadi wadah atau tempat bagi kaum Difabel di Kabupaten Grobogan. "Nantinya disini juga akan menjadi tempat pelatihan-pelatihan untuk menggali potensi yang mendorong kemandirian kaum Difabilitas," ungkapnya.

Dia berharap, dengan sudah adanya pembangunan gedung baru tersebut pemerintah tidak setengah hati dalam memperhatikan para penyandang cacat.

"Kami berharap pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang memihak dan melindungi hak-hak orang cacat," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3416 seconds (0.1#10.140)