Anthraks serang dua desa

Sabtu, 25 Agustus 2012 - 04:41 WIB
Anthraks serang dua...
Anthraks serang dua desa
A A A
Sindonews.com - Penyakit hewan, antraks yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis kembali terjadi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kali ini bakteri itu menyerang puluhan ekor sapi di desa Marumpa Kecamatan Marusu, Maros.

Hal itu diketahui warga, ketika menemukan ternak sapi mereka mati mendadak. Namun warga tak menyadari kalau ternak mereka terjangkit anthraks.

Keterangan ini diperoleh dari Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Kabupaten Maros, Isdarjid Majid, Jumat (24/8/2012).

Menurutnya, awalnya sekitar 16 ekor sapi mati mendadak namun warga setempat tidak langsung melaporkan kejadian ini karena warga menganggap sapi mereka keracunan. Terbukti di sekitar mulut sapi keluar busa. Sehingga warga hanya menganggap kejadian tersebut sebatas keracunan saja.

Namun berselang beberapa hari kasus yang sama terjadi di desa tetangga, di dusun Palisi desa Tellupoccoe Kecamatan Marusu.

Kondisi ternak mereka pun sama yang terjadi di desa pertama. Maka warga pun berinisiatif melaporkan kejadian ini kepada dinas terkait. Isdarjid mengaku mendapat laporan dari warga pada Senin 20 Agustus 2012 lalu.

Hingga kemudian timnya turun langsung ke lapangan dan memastikan kasus ini pada Selasa 21 Agustus 2012 lalu. Bersama dokter hewan dinas, pihaknya mengambil sampel sapi.

Namun dilihat dari kondisi fisik sapi yang mengalami pembengkakan pada limpa dan darah yang menetes pada lubang anggota tubuh sapi, maka dinyatakan positif ternak warga terkena anthraks. Meskipun hasil laboratorium belum keluar.

Salah satu warga yang mengaku ternaknya mati, Dg Coi menuturkan, ternaknya yang mati telah dimusnahkan dengan dibakar pada Selasa dan Rabu lalu. Maka dari kejadian ini gabungan dinas terkait mendirikan posko anthraks di salah satu rumah warga.

Demi mengatasi kasus anthraks yang terjadi di desa Marumpa Kecamatan Marusu, Maros, Dinas Perikanan Kelautan dan Peternakan Maros bersama Dinas Kesehatan Maros mendirikan posko anthraks di salah satu rumah warga di desa ini. Posko ini akan berdiri selama 14 hari ke depan.

Isdarjid mengatakan, selain mendirikan posko, Dinas Kesehatan Maros yang berkoordinasi dengan Camat Marusu dan Kepala Puskesmas Marusu juga menggelar penyuluhan Zoonis selama empat hari di desa yang terjadi anthraks.

Zoonis adalah penyakit hewan yang dapat menular pada manusia. Penyakit ini paling sering menyerang ternak herbivora terutama sapi, domba, kambing yang berakhir pada kematian.

Puluhan sapi mati mendadak di desa Marumpa 16 ekor dan di desa Tellupoccoe 32 ekor. Meskipun hasil laboratorium secara resmi belum keluar, namun tim Dinas Peternakan Maros memastikan ternak tersebut positif terkena anthraks dan telah dimusnahkan.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Firman Jaya, mengatakan timnya telah turun ke lapangan sejak kasus ini terjadi. Selain mendirikan posko anthraks untuk menenangkan warga pihaknya pun telah menempuh berbagai upaya untuk mengatasi penyebaran bakteri ini.

Daerah yang terjadi anthraks akan diisolasi dan tiga desa tetangga yakni desa Ma'rumpa, Abbulo Sibatang dan Bontomatena. Hewan yang keluar masuk daerah ini akan diisolasi.

"Dinas Kesehatan Maros juga telah turun langsung pada pemilik sapi. Sapi mereka telah diobati dengan pemberian antibiotik secara maksimal selama tiga hari," jelasnya.

Timnya pun telah turun ke lokasi dan memberikan bantuan obat obatan. Baik berupa obat dan vaksin. "Untuk sementara anthrax tidak menular pada manusia, selama cepat teratasi tidak akan terjangkit," tambahnya.
(hyk)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5276 seconds (0.1#10.24)