Rawan ombak, Pantai Selatan Garut tetap dikunjungi
Jum'at, 24 Agustus 2012 - 08:01 WIB

Rawan ombak, Pantai Selatan Garut tetap dikunjungi
A
A
A
Sindonews.com - Meski rawan gelombang ombak, pantai selatan Kabupaten Garut tetap disesaki ribuan pengunjung. Padahal, pada Selasa dan Rabu lalu, dua orang wisatawan tewas tergulung ombak.
Hingga siang pukul 13.00 WIB siang kemarin, para wisatawan yang menghabiskan waktu libur lebaran untuk beraktivitas di pantai selatan Garut tercatat sebanyak 2.300 orang.
Untuk menghindari terulang kembalinya pengunjung yang tewas tenggelam akibat terseret ombak, pihak Satpolair Polres Garut melakukan patroli keliling sekitar 1 km dari bibir pantai sebanyak dua jam sekali.
“Kita juga berikan imbauan dan peringatan keras agar pengunjung tetap berada di zona aman dan bebas beraktivitas air, yakni di kawasan Pantai Cilaut Ereun, Kampung Santolo, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet,” kata Kasatpolair AKP Asep Suherli kemarin.
Ada tiga lokasi pantai di daerah selatan Garut yang dilarang bagi pengunjung untuk berenang, yaitu Pantai Karang Papak, Pantai Karang Paranje, dan Pantai Rancabuaya. Di tiga lokasi tersebut, ancaman bahaya gelombang besar sangat tinggi.
“Namun kadang kala, selalu saja ada pengunjung yang tetap mendatangi tiga lokasi berbahaya itu. Mungkin karena tidak tahu, kami minta mereka untuk kembali. Selebihnya, kami kesulitan untuk melakukan pengawasan karena keterbatasan petugas dan panjangnya areal pantai,” ungkapnya.
Kendati kawasan Pantai Cilaut Ereun merupakan zona bebas untuk beraktivitas air, bukan berarti daerah ini aman dari bahaya. Pasalnya, pantai ini berbatasan langsung dengan Pantai Karang Papak.
Seorang pengunjung asal Rancaekek Bandung, Andri Sulam, 28, mengaku tetap menghabiskan waktu libur lebaran di pantai. Selain murah, kata dia, liburan dengan cara berenang di laut mampu menghilangkan rasa jenuh.
“Kondisi alamnya indah. Stres bisa hilang seketika. Kami sadar akan bahaya ombak, tapi asal hati-hati dan tidak berenang terlalu jauh dari pantai,” tukasnya.
Hingga siang pukul 13.00 WIB siang kemarin, para wisatawan yang menghabiskan waktu libur lebaran untuk beraktivitas di pantai selatan Garut tercatat sebanyak 2.300 orang.
Untuk menghindari terulang kembalinya pengunjung yang tewas tenggelam akibat terseret ombak, pihak Satpolair Polres Garut melakukan patroli keliling sekitar 1 km dari bibir pantai sebanyak dua jam sekali.
“Kita juga berikan imbauan dan peringatan keras agar pengunjung tetap berada di zona aman dan bebas beraktivitas air, yakni di kawasan Pantai Cilaut Ereun, Kampung Santolo, Desa Pamalayan, Kecamatan Cikelet,” kata Kasatpolair AKP Asep Suherli kemarin.
Ada tiga lokasi pantai di daerah selatan Garut yang dilarang bagi pengunjung untuk berenang, yaitu Pantai Karang Papak, Pantai Karang Paranje, dan Pantai Rancabuaya. Di tiga lokasi tersebut, ancaman bahaya gelombang besar sangat tinggi.
“Namun kadang kala, selalu saja ada pengunjung yang tetap mendatangi tiga lokasi berbahaya itu. Mungkin karena tidak tahu, kami minta mereka untuk kembali. Selebihnya, kami kesulitan untuk melakukan pengawasan karena keterbatasan petugas dan panjangnya areal pantai,” ungkapnya.
Kendati kawasan Pantai Cilaut Ereun merupakan zona bebas untuk beraktivitas air, bukan berarti daerah ini aman dari bahaya. Pasalnya, pantai ini berbatasan langsung dengan Pantai Karang Papak.
Seorang pengunjung asal Rancaekek Bandung, Andri Sulam, 28, mengaku tetap menghabiskan waktu libur lebaran di pantai. Selain murah, kata dia, liburan dengan cara berenang di laut mampu menghilangkan rasa jenuh.
“Kondisi alamnya indah. Stres bisa hilang seketika. Kami sadar akan bahaya ombak, tapi asal hati-hati dan tidak berenang terlalu jauh dari pantai,” tukasnya.
(lns)