Pasar guntur terbakar, rugi Rp300 juta
Rabu, 08 Agustus 2012 - 07:04 WIB

Pasar guntur terbakar, rugi Rp300 juta
A
A
A
Sindonews.com - Sebanyak 20 kios di Blok C Pasar Guntur, Ciawitali, Garut ludes terbakar sekitar pukul 15.35 WIB. Kerugian akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai Rp300 Juta.
Hubungan pendek arus listrik diduga menjadi penyebab kioskios penjual bahan makanan pokok tersebut terbakar. Seorang pedagang telur yang menjadi saksi peristiwa tersebut, Indra Megantara Putra (35) menuturkan sebelum api membesar dirinya sempat mendengar rentetan suara listrik di dalam salah satu kios.
“Saat itu saya sedang membereskan telur-telur dagangan. Situasi di sekitar kios-kios Blok C sedang sepi. Api baru muncul tak lama setelah suara-suara rentetan listrik di dalam salah satu kios terdengar,” kata Indra, Selasa 7 Agustus 2012.
Indra menuturkan, api kemudian membesar setelah merambat ke kios sembako lain yang berisi barang mudah terbakar seperti kardus dan plastik. Embusan angin kencang pun mempercepat rambatan api.
“Saya langsung berteriak dan meminta pertolongan agar warga di sekitar membantu memadamkan api,” ujarnya.
Warga pun berdatangan untuk memadamkan api. Sekitar pukul 16.30 WIB, api berhasil dipadamkan setelah satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan. Seorang pemilik kios yang terbakar,Yeti Sumieti (56) warga Kampung Mekarjaya, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul,mengungkapkan tidak mengetahui kios miliknya terbakar.
Dia mengetahui kiosnya terbakar setelah salah seorang tetangga memberitahukan kejadian tersebut. “Saya sedang tidak berada di kios. Saya sendiri baru tahu kios saya terbakar sekitar pukul 16.00 WIB dari tetangga yang datang ke rumah. Ketika dilihat ternyata benar.Semua barang dagangan saya berupa minyak goreng, terigu, gula, dan yang lainnya habis,” ucapnya.
Peristiwa ini setidaknya membuat Yeti mengalami kerugian sebesar Rp15 juta. Sementara itu,aparat Desa Haurpanggung Syarif Hidayat menyebutkan, total kerugian yang diderita para pedagang pada kebakaran kemarin mencapai ratusan juta rupiah.
“Setelah dihitung ulang, jumlah kios yang terbakar mencapai 20 kios, termasuk kios yang terbakar sebagian atau rusak ringan,” tukasnya.
Hubungan pendek arus listrik diduga menjadi penyebab kioskios penjual bahan makanan pokok tersebut terbakar. Seorang pedagang telur yang menjadi saksi peristiwa tersebut, Indra Megantara Putra (35) menuturkan sebelum api membesar dirinya sempat mendengar rentetan suara listrik di dalam salah satu kios.
“Saat itu saya sedang membereskan telur-telur dagangan. Situasi di sekitar kios-kios Blok C sedang sepi. Api baru muncul tak lama setelah suara-suara rentetan listrik di dalam salah satu kios terdengar,” kata Indra, Selasa 7 Agustus 2012.
Indra menuturkan, api kemudian membesar setelah merambat ke kios sembako lain yang berisi barang mudah terbakar seperti kardus dan plastik. Embusan angin kencang pun mempercepat rambatan api.
“Saya langsung berteriak dan meminta pertolongan agar warga di sekitar membantu memadamkan api,” ujarnya.
Warga pun berdatangan untuk memadamkan api. Sekitar pukul 16.30 WIB, api berhasil dipadamkan setelah satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dikerahkan. Seorang pemilik kios yang terbakar,Yeti Sumieti (56) warga Kampung Mekarjaya, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul,mengungkapkan tidak mengetahui kios miliknya terbakar.
Dia mengetahui kiosnya terbakar setelah salah seorang tetangga memberitahukan kejadian tersebut. “Saya sedang tidak berada di kios. Saya sendiri baru tahu kios saya terbakar sekitar pukul 16.00 WIB dari tetangga yang datang ke rumah. Ketika dilihat ternyata benar.Semua barang dagangan saya berupa minyak goreng, terigu, gula, dan yang lainnya habis,” ucapnya.
Peristiwa ini setidaknya membuat Yeti mengalami kerugian sebesar Rp15 juta. Sementara itu,aparat Desa Haurpanggung Syarif Hidayat menyebutkan, total kerugian yang diderita para pedagang pada kebakaran kemarin mencapai ratusan juta rupiah.
“Setelah dihitung ulang, jumlah kios yang terbakar mencapai 20 kios, termasuk kios yang terbakar sebagian atau rusak ringan,” tukasnya.
(azh)