Rumah Dinas Gubernur Malut diserang massa
Selasa, 07 Agustus 2012 - 04:01 WIB

Rumah Dinas Gubernur Malut diserang massa
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok pemuda mengaku dari Dewan Pengurus Daerah Komite Pemuda Nasional Indonesia (DPD-KNPI) Maluku Utara menyerang Rumah Dinas Gubernur Malut di Jalan Kelumpang Kota Ternate.
Selain menyerang, mereka meminta agar Gubernur Malut Thaib Armaiyn segera keluar dari rumah dinas, mengingat statusnya telah menjadi tersangka dugaan korupsi penyalahgunaan dana APBD tak tersangka senilai Rp6,9 miliar.
Aksi mereka langsung dihalangi polisi. Namun, massa semakin marah, dan bahkan sebagian nekat melompat pagar. Mereka berniat mengeluarkan secara paksa Thaib Armaiyn dari rumah dinas itu.
Massa kemudian mencoret-coret baliho bergambar Thaib dan istrinya
Suryati Armaiyn dan pagar mengunakan pilox. Massa menilai Thab Armaiyn tidak layak menempati rumah dinas gubernur lagi.
Dalam orasinya, Wakil Ketua Bidang Politk DPD KNPI Malut Alan Kubais meminta agar Mabes Polri segera melakukan penahanan dan keluarkan surat pencekalan terhadap Thaib Armaiyn.
"Kami akan terus melakukan aksi lebih besar lagi hingga Armayn diseret ke meja hijau," ujar Alan, Senin (6/8/2012).
Namun aksi mereka berakhir ketika polisi dan sejumlah orang berbaju preman datang menghalau. Kericuhan sempat terjadi antara Pemuda DPD KNPI itu dengan pria berbaju preman.
Massa dari DPD KNPI menduga, para pria berbaju preman itu merupakan orang-orang bayaran Gubernur Malut.
Selain menyerang, mereka meminta agar Gubernur Malut Thaib Armaiyn segera keluar dari rumah dinas, mengingat statusnya telah menjadi tersangka dugaan korupsi penyalahgunaan dana APBD tak tersangka senilai Rp6,9 miliar.
Aksi mereka langsung dihalangi polisi. Namun, massa semakin marah, dan bahkan sebagian nekat melompat pagar. Mereka berniat mengeluarkan secara paksa Thaib Armaiyn dari rumah dinas itu.
Massa kemudian mencoret-coret baliho bergambar Thaib dan istrinya
Suryati Armaiyn dan pagar mengunakan pilox. Massa menilai Thab Armaiyn tidak layak menempati rumah dinas gubernur lagi.
Dalam orasinya, Wakil Ketua Bidang Politk DPD KNPI Malut Alan Kubais meminta agar Mabes Polri segera melakukan penahanan dan keluarkan surat pencekalan terhadap Thaib Armaiyn.
"Kami akan terus melakukan aksi lebih besar lagi hingga Armayn diseret ke meja hijau," ujar Alan, Senin (6/8/2012).
Namun aksi mereka berakhir ketika polisi dan sejumlah orang berbaju preman datang menghalau. Kericuhan sempat terjadi antara Pemuda DPD KNPI itu dengan pria berbaju preman.
Massa dari DPD KNPI menduga, para pria berbaju preman itu merupakan orang-orang bayaran Gubernur Malut.
(lns)