WN Iran nekat lompat dari pesawat

WN Iran nekat lompat dari pesawat
A
A
A
Sindonews.com - Menolak dideportasi, warga negara (WN) Iran nekat melompat dari pesawat. Akibatnya beberapa bagian tulang belakangnya patah.
"Kami dengar informasi kemarin, ada warga asing yang melompat dari pesawat, namun kami tidak tahu lebih detil karena setelah diamankan langsung ditangani pihak imigrasi," kata Humas Angkasa Pura Ngurah Rai Sherly Yunita dihubungi, Senin (6/8/2012) pagi.
Seperti dijelaskan, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkum HAM Bali, Maroloan Baringging, warga Iran itu turun di Bandara Ngurah Rai Denpasar pada Sabtu sore dengan menumpang pesawat Qatar Air.
Lantaran paspornya bermasalah, Foroughin Monteza Baratali (25) ditahan di kantor Imigrasi dan tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia.
"Sebelum sampai disini, ia bertolak dari Doha, transit di Singapura kemudian turun di Bandara Ngurah Rai Sabtu sore," jelas Baringging kepada wartawan.
Setelah menahan beberapa jam di bandara, sekira pukul 22.00 WITA, Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM bermaksud mendeportasi Baratali ke negaranya.
Saat hendak boarding, Baratali didahulukan masuk ke pesawat lewat pintu depan. Tanpa diduga, saat petuga lengah ia mencoba kabur dengan membuka pintu belakang pesawat dan melompat.
Dari pemeriksaan tim medis, Baratalimengalami patah dibeberap bagian vital diantaranya, tulang leher, tulang belakang bagian bawah, tulang belikat kiri, tulang pinggul dekat kemaluan dan kaki kiri mengalami memar.
Rencana deportasi, kata Maroloan, tetap akan dilakukan namun saat ini masih menunggu poses pemulihan kesehatan Baratali yang masih terbaring lemah di rumah sakit.
"Kami dengar informasi kemarin, ada warga asing yang melompat dari pesawat, namun kami tidak tahu lebih detil karena setelah diamankan langsung ditangani pihak imigrasi," kata Humas Angkasa Pura Ngurah Rai Sherly Yunita dihubungi, Senin (6/8/2012) pagi.
Seperti dijelaskan, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkum HAM Bali, Maroloan Baringging, warga Iran itu turun di Bandara Ngurah Rai Denpasar pada Sabtu sore dengan menumpang pesawat Qatar Air.
Lantaran paspornya bermasalah, Foroughin Monteza Baratali (25) ditahan di kantor Imigrasi dan tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia.
"Sebelum sampai disini, ia bertolak dari Doha, transit di Singapura kemudian turun di Bandara Ngurah Rai Sabtu sore," jelas Baringging kepada wartawan.
Setelah menahan beberapa jam di bandara, sekira pukul 22.00 WITA, Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM bermaksud mendeportasi Baratali ke negaranya.
Saat hendak boarding, Baratali didahulukan masuk ke pesawat lewat pintu depan. Tanpa diduga, saat petuga lengah ia mencoba kabur dengan membuka pintu belakang pesawat dan melompat.
Dari pemeriksaan tim medis, Baratalimengalami patah dibeberap bagian vital diantaranya, tulang leher, tulang belakang bagian bawah, tulang belikat kiri, tulang pinggul dekat kemaluan dan kaki kiri mengalami memar.
Rencana deportasi, kata Maroloan, tetap akan dilakukan namun saat ini masih menunggu poses pemulihan kesehatan Baratali yang masih terbaring lemah di rumah sakit.
(ysw)