Wabah Surra serang ternak di Sumba Timur

Jum'at, 13 Juli 2012 - 11:44 WIB
Wabah Surra serang ternak di Sumba Timur
Wabah Surra serang ternak di Sumba Timur
A A A
Sindonews.com - Wabah surra kembali menyerang ternak warga. Ratusan ekor ternak kuda dan sapi di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur mati karena terserang wabah surra.

Data dari Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sumba Timur, hingga Juni 2012, tercatat 566 ekor kuda dan 79 ekor kerbau warga mati. Selain itu, ribuan ternak terindikasi terserang wabah yang penyebaranya melalui parasit tryponosoma evansi.

"Sekira 7.000 ternak berpotensi penyakit. Jika tidak segera ditanggulangi, ribuan ternak akan terjangkit," ujar Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sumba Timur Yunus Damu Wulang menjelaskan, Jumat (13/7/2012).

Kerugian akibat matinya ternak kuda mencapai lebih dari Rp2 miliar. Penghitungan kerugian ini dilakukan dengan asumsi satu ekor ternak kuda dengan harga Rp3 juta dan seekor kerbau seharga Rp6 juta.

"Jika dikalkulasikan dengan jumlah yang mati, kerugian yang diderita warga sangat besar," ujar Yunus.

Lebih lanjut dijelaskan Yunus, hingga kini ketersediaan vaksin untuk memberantas wabah yang penyebarannya melalui gigitan lalat dan nyamuk bisa sampai akhir bulan Agustus mendatang.
Menurut data terakhir Disnak setempat, sebanyak 31.048 ekor ternak kuda dan 37.052 ekor ternak kerbau yang ada di Kabupaten Sumba Timur rentan terhadap wabah tersebut.

“Ternak kuda dan kerbau ini yang paling rentan terkena wabah surra. Jika sudah terjangkit, dan jika kondisi fisik kuda sebelumnya kurang baik maka paling hanya bisa bertahan hidup dua hingga tiga hari,” urai Yunus.

Selain melakukan vaksin, langkah penanganan yang kini terus dilakukan oleh jajaran penyuluh dan dokter pada Disnak setempat adalah membunuh dan membakar dalam lubang kemudian dikuburkan.

Dalam kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada tanggal 4-5 Juli pekan lalu ke Kabupaten ini, Pulau Sumba, ditetapkan sebagai salah satu sentra pengembangan peternakan sebagai implementasi kerja sama dengan pemerintah Negara Australia. Warga setempat berharap, pemerintah dapat memperhatikan masalah tersebut.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7404 seconds (0.1#10.140)