Butiran logam di Ciganda bukan emas

Rabu, 11 Juli 2012 - 17:10 WIB
Butiran logam di Ciganda bukan emas
Butiran logam di Ciganda bukan emas
A A A
Sindonews.com - Butiran logam yang diduga emas di Kampung Ciganda, RT3/3, Desa Rendeh, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar) dipastian bukan logam emas.

Hal tersebut ditegaskan oleh Kabid Energi dan Pertambangan Dinas Bina Marga dan Pengairan KBB Purwanto yang ditemui setelah datang ke lokasi. Purwanto datang ke lokasi setelah mendengar temuan emas di dalam sumur.

"Itu bukan logam emas. Memang secara kasat mata kelihatan seperti emas tapi logam itu adalah besi sulfida (FeS)," ungkap Purwanto menjelaskan kepada wartawan, Rabu (11/7/2012).

Menurutnya adanya temuan logam FeS di Kampung Ciganda menunjukan jika di kawasan tersebut mengandung kandungan logam yang cukup banyak. Karenanya ia menyarankan kepada pemilik lahan yang akan membuat sumur di titik tersebut sebaiknya dipindah karena di sumur tersebut bisa dipastikan airnya akan mengandung zat besi dengan kadar yang cukup tinggi sehingga bisa membahayakan jika diminum.

Dikatakannya, logam FeS memang memiliki koefisien lebih keras dibandingkan dengan kaca. Maka dari itu ketika digoreskan ke kaca bisa langsung terbelah. Namun logam seperti ini banyak ditemukan di tambang-tambang emas dan biasanya dibuang, karena bisa merusak logam emas pada saat dilakukan pengolahan.

"Logam seperti ini banyak dijual sebagai bahan dasar pemecah kaca. Tapi untuk lebih memastikan lagi kami tetap akan melakukan uji laboratorium yang hasilnya bisa diketahui dua atau tiga hari kedepan," ujarnya.

Seperti diketahui warga Kampung Ciganda, RT3/3, Desa Rendeh, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, dihebohkan oleh penemuan yang diduga butiran emas dan intan. Butiran emas dan intan itu ditemukan oleh warga yang sedang menggali sumur di lahan perkebunan milik Kokom Komariah,67, pada Senin 9 Juli.

Kokom mengatakan, awalnya ia berniat membangun rumah di lahan kebun miliknya seluas kurang lebih 600 meter persegi. Tahap pertama ia menyuruh tukang untuk membuatkan sumur sebelum membangun rumah. Pekerjaan itu dimulai pada Jumat 6 Juli dengan dilakukan oleh Caca dan Daday.

Ketika di kedalaman sumur mencapai kedalaman sembilan meter barulah butiran-butiran warna kuning yang menyerupai butiran emas dan intan mulai terlihat.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7517 seconds (0.1#10.140)