Lidah TKW terbelah bukan disiksa majikan

Senin, 02 Juli 2012 - 17:58 WIB
Lidah TKW terbelah bukan disiksa majikan
Lidah TKW terbelah bukan disiksa majikan
A A A
Sindonews.com - Kelumpuhan serta kebisuan yang diderita Bedah (29) Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Lembur Kawung RT02/05 Desa Sukamekar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi ternyata bukan akibat disiksa majikannya di Arab Saudi. Namun kondisi tersebut lebih disebabkan penyakit yang dideritanya yakni penurunan gula darah.

Hal itu terungkap berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan tim khusus Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) yang diterjunkan langsung ke tempat kediaman Bedah. Bahkan hasil pemeriksaan tim yang dipimpin langsung Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat tersebut menunjukan akibat penyakit itu pula, Bedah sempat mengalami koma.

“Investigasi salah satunya dilakukan dengan memintai keterangan dari tenaga medis atau dokter yang telah memulangkan Bedah. Hasilnya cukup mengejutkan, ternyata Bedah menderita kelumpuhan maupun bisu bukan disebabkan disiksa majikannya, tetapi disebabkan penyakit penurunan gula darah,” ungkap Jumhur kepada wartawan, Senin (2/7/2012).

Karena kondisinya kritis, Bedah sempat jatuh koma. Selama kurang lebih tiga tahun, Bedah terpaksa dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Selain mendapatkan penanganan medis, Bedah pun meraih simpati dari kalangan tenaga medis yang memberinya uang sebesar Rp17 juta. Saat kondisi kesehatannya mulai mengalami pemulihan, Bedah akhirnya dipulangkan ke tanah air pada tujuh bulan silam.

“Hendaknya jangan berburuk sangka dulu, ternyata Bedah mendapat perlakuan yang sangat manusiawi. Selanjutnya kami akan berusaha untuk membawa Bedah agar bisa kembali melanjutkan pengobatan. Untuk meringan beban biaya pengobatan, kami memberikan bantuan uang sebesar Rp10 juta,” kata Jumhur.

Sebelumnya marak diberitakan Bedah mengalami kebisuan akibat bagian lidahnya dipotong oleh sang majikan. Diduga akibat penyiksaan itu Bedah juga mengalami kelumpuhan. Kokom (50), ibu kandung Bedah mengungkapkan saat tiba di kampung halamannya, Bedah tidak bisa berbicara dan kedua lengan serta kakinya tidak mampu digerakan.

“Sebelumnya pihak keluarga mendengar kabar bahwa Bedah mengalami koma dan akhirnya meninggal dunia pada 2009. Selama tiga tahun kami benar-benar kehilangan kontak. Namun tiba-tiba saja Bedah dipulangkan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan,” tutur Kokom.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6479 seconds (0.1#10.140)