Ada sanksi jika MOS gunakan kekerasan

Minggu, 01 Juli 2012 - 00:51 WIB
Ada sanksi jika MOS gunakan kekerasan
Ada sanksi jika MOS gunakan kekerasan
A A A
Sindonews.com - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bulukumba akan memberikan sanksi bagi panitia Masa Orientasi Siswa (MOS) jika menggunakan kekerasan saat menjalankan kegiatan tersebut.

Kepala Disdikpora Bulukumba Andi Akbar Amir mengatakan MOS menggunakan cara kekerasan dapat membuat para siswa trauma atau bahkan memberikan dampak negatifr terhadap psikologi para siswa baru. Selain itu, jika hal itu terus dibiarkan akan berdampak buruk bagi siswa sendiri.

“Penghapusan MOS ini harus dipahami semua kepala sekolah agar mengingatkan. Jangan nanti ada masalah baru turun,” ungkap Akbar menjelaskan kepada wartawan, Sabtu (30/6/2012).

Lebih lanjut dia menyebutkan, sebaiknya MOS itu hanya untuk pembinaan karakter dan pengenalan terhadap sekolah. Bukan saatnya lagi mendidik dengan menggunakan kekerasan, melainkan dengan cara yang lebih berprikemanusiaan.

Selain itu, kata dia, semua sekolah tidak diperbolehkan lagi melakukan tindakan di luar dari yang telah disepakti bersama dengan para kepala sekolah, yakni meninggalkan MOS yang berorentasi pada kekerasan.

Dia menilai, MOS yang selama ini diberlakukan sekolah sebelum memasuki proses belajar mengajar pada Tahun Ajaran (TA) baru, lebih pada balas dendam saja yang dilakukan bagi panitia MOS.

“Bukan saja di sekolah, di sekolah tinggi kadang ada kekerasan. Sebab, senior menjadikan momen untuk balas dendam pada siswa baru,” kata mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Bulukumba ini.

Akbar mengungkapkan, permintaan penghapusan MOS tersebut juga datang dari orang tua siswa maupun dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 20/ 2003 tentang pendidikan nasional diperlukan untuk pembinaan dan pengenalan kepada seorang guru.

“MOS tidak bisa dihilangkan, karena kan memang ada aturanya. Hanya, cara MOS itu yang perlu diubah dari sebelumnya,” tandasnya.

Mengenai jadwal pelaksanaan MOS, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada masing-masing kepala sekolah. Hanya saja pelaksananya harus mengacu pada jadwal yang telah ditetapkan bersama.

“Sebelum jadwal masuk kelas yang berdasarkan kalender sekolah, semua harus rampung termasuk Mos,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Pemuda dan Pelajar (FKPP) Bulukumba Muhammad Asry Pato langkah Disdikpora tersebut sudah tepat. Menurutnya, selama ini panitia bebas karena tidak ada sanksi yang disiapkan.

“Disdikpora harus serius mengawasi pelaksanaan Mos ini. Jangan sampai lagi ada kekerasan yang terjadi,” ujar Asry.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3815 seconds (0.1#10.140)