Hari ini, kunker Boediono dikawal 5.400 aparat

Selasa, 26 Juni 2012 - 07:42 WIB
Hari ini, kunker Boediono dikawal 5.400 aparat
Hari ini, kunker Boediono dikawal 5.400 aparat
A A A
Sindonews.com - Sekira 5.400 aparat gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI)-Polri dikerahkan untuk mengamankan kunjungan kerja Wakil Presiden (wapres) RI Boediono di Makassar, hari ini Selasa (26/6/2012).

Dari 5400 aparat gabungan, sebanyak 1500 diantaranya adalah anggota Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan sisanya dari TNI Komando Daerah Militer (Kodam) VII Wirabuana.

“Pengamanan itu sudah sesuai prosedur untuk pejabat negara. Jadi sebanyak ribuan personel kita turunkan bersiaga di beberapa tempat,” ujar Kepala Bidang Humas (Kabid Humas) Polda Sulsel, Komisaris Besar Polisi Chevy Ahmad Sopari, usai apel siaga, Senin 25 Juni 2012.

Usai menggelar apel, aparat gabungan ini kemudian menggelar gleadi pengamanan rute jalur yang akan ditempuh Boediono dari Bandara Sultan Hasanuddin ke lokasi peresmian. Sejumlah ruas jalan, juga akan ditutup sementara selama kunker Boediono berlangsung dan polisi melakukan pengalihan arus lalulintas alternatif. Sepanjang perlimaan Bandara Sultan Hasanuddin-Jalan Perintis Kemerdekaan–Jalan Batara Bira, dijadikan steril area dari semua kendaraan.

“Mohon maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan. Diharapkan kesabaran para pengemudi untuk tidak melintas di sepanjang Perlimaan Bandara, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan Batara Bira,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Muhammad Hidayat.

Pengalihan arus lalulintas di beberapa jalan ini, lanjut Hidayat, tak akan berlangsung lama. Sebab pengalihan arus jalan hanya berlangsung beberapa jam saja, sesuai dengan jadwal kunker Boediono RI ke Makassar. Setelah kunjungan selesai, arus lalulintas akan dinormalkan kembali.

Sementara itu rencana kunjungan 02 RI ini langsung hari ini, langsung disambut dengan gelombang demonstrasi. Senin sore, dua kelompok mahasiswa universitas yang terletak di Jalan Urip Sumoharjo yakni UMI dan ’45, menyatakan penolakannya terhadap kunker Boediono.

Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa sempat menyandera sebuah mobil boks yang dijadikan sebagai mimbar orasi. Setelah berorasi, pengunjukrasa kemudian membakar foto Wapres Boediono dan menutup akses lalu lintas di depan kampusnya. Akibatnya, ruas Jalan Urip Sumoharjo mengalami kemacetan dan antrian kendaraan sejam lebih lamanya.

Tak hanya aksi penolakan. Rencana kedatangan Boediono juga sempat merugikan salah satu warga yang bermukim di Kompleks PU di Baddoka. Sebuah akad nikah, terancam batal digelar karena sterilisai area di sekitar area kunker Boediono.

“Acara kami hampir batal, karena para undangan dilarang mendekat ke rumah pengantin wanita,” keluh Aisyah, salah satu keluarga penyelenggara acara akad nikah.

Akad nikah kemarin, kata Aisyah, merupakan acara sepupunya yakni Juliastuti yang akan dinikahi oleh Ari. Saat iring-iringan rombongan calon pengantin pria memasuki Baddoka, rombongan kemudian dicegat aparat keamanan.

“Katanya sedang ada latihan pengamanan untuk Boediono. Kami mana tahu ada acaranya Pak Wapres,” tukas Aisyah.

Acara akad nikah kemudian akhirnya tetap digelar siang harinya, meski awalnya dijadwalkan pagi. Seluruh kendaraan rombongan pengantin pria, harus diparkir jauh dari rumah pengantin wanita. Namun, lanjut Aisyah, kendaaraan pengangkut alat-alat electone tetap dilarang masuk ke rumah pengantin wanita.

“Acara akad nikahnya jadi sepi, karena electone-nya dilarang masuk,” tukas Aisyah.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7162 seconds (0.1#10.140)
pixels