Anjungan amblas, 8 mahasiswa nyebur ke laut

Minggu, 24 Juni 2012 - 19:05 WIB
Anjungan amblas, 8 mahasiswa nyebur ke laut
Anjungan amblas, 8 mahasiswa nyebur ke laut
A A A
Sindonews.com - Delapan mahasiswa dari Yayasan Pendidikan Harward Bajoe, mengalami kesurupan saat berwisata di obyek wisata Tanjung Palette Watampone.

Rosmiati salah satu saksi mata mengatakan para mahasiswa itu mendatangi tempat wisata itu sejak hari Sabtu 23 Juni dan bermalam di vila yang ada di sekitar obyek wisata. Rosmiati mengaku sebelum kejadian, para mahasiswa itu berjalan di atas anjungan yang dibangun di atas air laut. Jarak bangunan itu dengan daratan (bibir pantai) sekitar enam meter. Anjungan itu sengaja dibangun sebagai tempat berekreasi bagi pengunjungnya.

Saat berada di atasnya, papan lantai sekitar tiga lembar patah. Praktis membuat semua mahasiswa yang berada di atasnya jatuh ke laut. Masih beruntung saat kejadian gelombang laut dalam keadaan tenang. Terjadi pasang surut sehingga tidak ada yang terbawah arus.

Tragisnya lagi menurut saksi mata, setelah para mahasiswa itu diangkat ke atas anjungan yang ada di sekitarnya, ada yang mengalami kesurupan dan menangis histeris. Di tempat itu, terdapat empat anjungan. Untuk menjangkau anjungan yang lain melewati papan penghubung. Salah satunya ambruk dan nyaris menelan korban.

Rosmiati mengaku sudah tujuh tahun berjualan di lokasi wisata itu namun baru sekali ini ada kecelakaan menimpa pengunjung. Wanita paruh baya ini menduga papan lantai yang sudah lapuk sebagai penyebabnya.

“Mereka sebenarnya hanya ingin santai di atas anjungan itu, tiba-tiba semua jatuh ke laut,” kata Rosmmiati.

Penjaga vila, Samiruddin, mengaku jika anjungan yang dibangun di atas laut tersebut sudah lama dan papan- lantainya belum diganti pemiliknya. Samiruddin yang mengaku baru dua tahun menjaga lokasi itu, sehingga tidak tahu persis kapan anjungan itu dibangun.

Sementara itu, H. Abdul Muis yang ditemui di rumahnya, mengatakan, obyek wisata tersebut adalah milik Andi Mualim yang saat ini menjabat Sekretaris Provinsi Sulsel. “ Saya hanya diberi tugas untuk menjaganya saja. Soal ganti rugi atau tuntutan pengunjung yang mengalami musibah, itu urusannya Andi Mualim,” katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8840 seconds (0.1#10.140)