Kemenag prediksikan jadwal awal puasa berbeda
Kemenag prediksikan jadwal awal puasa berbeda
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Agama (Menag) Suryadarma Ali memperkirakan jadwal awal puasa di Indonesia tak bisa dilaksanakan secara bersama-sama.
Menurutnya, akan terjadi perbedaan penentuan awal puasa antara organisasi Islam yang satu dengan lainnya, seperti terjadi di beberapa tahun lalu.
"Dalam pertemuan yang di gelar Kemenag beberapa waktu lalu mengundang sejumlah pihak terkait, untuk menentukan awal puasa, tapi ternyata tidak menghasilkan keputusan yang bulat," ungkap Suryadharma Ali usai silaturahmi dan Temu Alumi Tingkat Nasional di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (23/6/2012).
Pihak kementrian, lanjut Suryadharma telah berusaha mempersatukan kriteria waktu awal puasa bersama dengan sejumlah ormas Islam tersebut, tapi tetap saja belum bisa menghasilkan keputusan sama.
"Kami masih akan berupaya lagi untuk duduk satu meja dan membahas masalah ini bersama dengan mereka, jika memang tetap tidak berhasil, berarti Kemenag memastikan awal puasa tahun ini akan kembali berbeda-beda," tukasnya.(lin)
Menurutnya, akan terjadi perbedaan penentuan awal puasa antara organisasi Islam yang satu dengan lainnya, seperti terjadi di beberapa tahun lalu.
"Dalam pertemuan yang di gelar Kemenag beberapa waktu lalu mengundang sejumlah pihak terkait, untuk menentukan awal puasa, tapi ternyata tidak menghasilkan keputusan yang bulat," ungkap Suryadharma Ali usai silaturahmi dan Temu Alumi Tingkat Nasional di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (23/6/2012).
Pihak kementrian, lanjut Suryadharma telah berusaha mempersatukan kriteria waktu awal puasa bersama dengan sejumlah ormas Islam tersebut, tapi tetap saja belum bisa menghasilkan keputusan sama.
"Kami masih akan berupaya lagi untuk duduk satu meja dan membahas masalah ini bersama dengan mereka, jika memang tetap tidak berhasil, berarti Kemenag memastikan awal puasa tahun ini akan kembali berbeda-beda," tukasnya.(lin)
()
Explore More