Mahasiswa desak Polda Malut tangkap Bupati Sula

Senin, 18 Juni 2012 - 16:06 WIB
Mahasiswa desak Polda...
Mahasiswa desak Polda Malut tangkap Bupati Sula
A A A
Sindonews.com - Ratusan Pemuda yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) cabang Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula Maluku Utara (Malut) melakukan aksi demo turun ke jalan.

HMPS mendesak Polda Malut segera Menangkap Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus, karena diduga sebagai Aktor suap terhadap penyidik Reskrimsus Polda Malut yang menagani dugaan korupsi dana Pembangunan Mesjid Raya di Ibu Kota Sanana senilai Rp23 miliar.

Sekitar 300 orang pemuda dan pelajar mahasiswa Kabupaten Kepulauan Sula melakukan aksi demo dengan berjalan kaki keliling Kota Sanana. Bahkan mereka melakukan tindakan anarkis dengan merusak sejumlah Baliho ketua DPD I Partai Golkar Malut dan juga Calon Gubernur Maluku Utara Ahmad Hidayat Mus, Bupati Kabupaten Kepulauan Sula.

Dalam aksinya, Mereka mendesak Polda Malut Brigen Pol Affan Ricwanto, agar segera menangkap dan mengadili Bupati Kepulauan Sula Ahmad Hidayat Mus karena di Anggap sebagai aktor suap sejumlah penyidik Polda Malut untuk merubah BAP keterangan sejumlah saksi dan tersangka kasus Mesjid Raya .

Massa sempat terlibat bentrok dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Daerah (Pemda) Sula. Namun berhasil diantisipasi aparat kepolisian sehingga bentrokan tidak meluas, massa kembali melakukan orasi di depan kantor bupati.

Dalam orasinya Ketua HPMS Sula Idham Usia meminta Polda Malut segera menagkap Ahmad Hidayat Mus serta dua pengacara yang didatangkan dari Jakarta yakni Dominius dan Alfaret Siahaan yang terlibat suap terhadap Penyidik Reskrimsus Polda Malut.

"Kami meminta kepada Polda untuk menangkap aktor penyuapan terhadap polisi yakni Ahmad Hidayat Mus," ujar Idham dalam orasinya, Senin (18/6/2012).

Usai melakukan orasi kurang lebih dua jam di kantor bupati, massa kemudian melakukan aksi Longmarch ke Kota Sanana dan melakukan aksi anarkis dengan merusak ratusan Boliho Ketua DPD I Partai Golkar Malut Ahmad Hidayat Mus dan juga Bupati Kelulauan Sula ini.

Massa berjanji akan terus melakukan aksi demo lebih besar lagi dan akan memboikot seluruh aktivitas Pemkab Kepulauan Sula jika Polda Malut lamban menangkap Ahmad Hidayat Mus dan dua pengacaranya.

Sebelumnya, Sejumlah Penyidik Reskrimsus Polda Malut, terlibat adu jotos di ruangan Direskrim Kombes Pol Mestron, karena sebagian penyidik menolak menerima suap dari dua pengacara Ahmad Hidayat Mus dan ketua Tim Penyidik AKP Watimena dalam penanganan dugaan korupsi Pembangunan Mesjid Raya yang merugikan keuangan Daerah senilai Rp23 miliar.

Dalam kasus suap tersebut, dua pengacara Bupati Ahmad Hidayat Mus yakni Dominius dan Alfaret Siahaan serta AKP Watimena Ketua Tim penyidik Reskrimsus Polda Malut membagi-bagikan uang dalam bentuk dolar AS kepada penyidik Polda Malut. Suap tersebut untuk mengubah Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dengan tersangka Ahmad Hidayat Mus Bupati Kabupaten kepulauan Sula.

Namun sejumlah penyidik menolak menerima dolar AS yang sudah di siapkan dalam kardus mie instan dengan jumlah kurang lebih Rp5,1 miliar. Akibat penolakan tersebut, penyidik Polda Malut terlibat baku hantam.

Sementara itu, Kabit Humas Polda Malut, AKBP Ramly, di hubungi beberapa kali menegaskan. Saat ini Polda Malut terus mengembangkan penyidikan terkait kasus suap terhadap penyidik Reskrimsus tersebut. Namun ia menolak memberikan keterangan lebih jauh karena alasan saat ini masih dalam tahan pengembangan.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0563 seconds (0.1#10.140)