Peluru nyasar, bocah 9 tahun tertembak
A
A
A
Sindonews.com - Tim dokter di RS Stella Maris,telah berhasil mengangkat proyektil peluru yang bersarang di paha kiri Muhammad Riyan (9). Kini, kondisi Muhammad Riyan masih lemah setelah menjalani operasi tersebut.
Anita (31) ibunda Riyan mengatakan, keluarga menuntut kepolisian menangkap dan mengganjar hukuman kepada pemilik peluru yang melukai putranya itu.
“Saya berharap anak saya sembuh. Pemilik peluru juga harus segera ditemukan dan diberikan hukuman sesuai perbuatannya,” kata Anita ditemui di RS Stella Maris Makassar, Minggu 17 Juni 2012.
Anita mengatakan, proyektil yang berhasil diangkat tim dokter RS telah diserahkan ke kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut dan mengungkap motif penembakan tersebut. “Kami belum mendapat penjelasan dari polisi jenis peluru tersebut.
Kami hanya berharap pemilik peluru itu segera ditemukan. Saya takut akan ada korban selain Riyan, jika ini tidak dituntaskan,” tutur warga Jalan Abdul Muthalib Dg Narang, Lorong 2 Nomor 8, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu ini.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andry Lilikay mengatakan hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap motif penembakan dan asal peluru yang mengenai Riyan.
“Kami masih terus menyelidikan motif penembakan tersebut. Termasuk mengungkap pemilik peluru nyasar itu,” kata Andry kemarin.
Untuk mengetahui jenisnya, lanjut Andry, pihaknya mengirimkan proyektil peluru yang melukai Muhammad Riyan, putra sulung dari Rudi Isfat (36) dan Anita tersebut ke Puslabfor Polda Sulselbar. Hasil uji balistik terhadap peluru paling lama bisa diketahui satu pekan ke depan. Sebelum hasil keluar, Polres Gowa tak berani berspekulasi, apakah peluru itu melesat dari senjata api milik anggota polisi, TNI, atau warga sipil.(azh)
Anita (31) ibunda Riyan mengatakan, keluarga menuntut kepolisian menangkap dan mengganjar hukuman kepada pemilik peluru yang melukai putranya itu.
“Saya berharap anak saya sembuh. Pemilik peluru juga harus segera ditemukan dan diberikan hukuman sesuai perbuatannya,” kata Anita ditemui di RS Stella Maris Makassar, Minggu 17 Juni 2012.
Anita mengatakan, proyektil yang berhasil diangkat tim dokter RS telah diserahkan ke kepolisian untuk diselidiki lebih lanjut dan mengungkap motif penembakan tersebut. “Kami belum mendapat penjelasan dari polisi jenis peluru tersebut.
Kami hanya berharap pemilik peluru itu segera ditemukan. Saya takut akan ada korban selain Riyan, jika ini tidak dituntaskan,” tutur warga Jalan Abdul Muthalib Dg Narang, Lorong 2 Nomor 8, Kelurahan Tombolo, Kecamatan Somba Opu ini.
Kasubag Humas Polres Gowa AKP Andry Lilikay mengatakan hingga kini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terhadap motif penembakan dan asal peluru yang mengenai Riyan.
“Kami masih terus menyelidikan motif penembakan tersebut. Termasuk mengungkap pemilik peluru nyasar itu,” kata Andry kemarin.
Untuk mengetahui jenisnya, lanjut Andry, pihaknya mengirimkan proyektil peluru yang melukai Muhammad Riyan, putra sulung dari Rudi Isfat (36) dan Anita tersebut ke Puslabfor Polda Sulselbar. Hasil uji balistik terhadap peluru paling lama bisa diketahui satu pekan ke depan. Sebelum hasil keluar, Polres Gowa tak berani berspekulasi, apakah peluru itu melesat dari senjata api milik anggota polisi, TNI, atau warga sipil.(azh)
()