Novel dewasa di SD proyek DAK Provinsi Jabar
Novel dewasa di SD proyek DAK Provinsi Jabar
A
A
A
Sindonews.com - Setelah mendapat keterangan dari pihak sekolah, dua novel bacaan dewasa yang ada di perpustakaan Sekolah Dasar (SD) Cempaka Arum, Bandung, Jawa Barat (Jabar) ternyata bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Jabar.
Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar, Achmad Taufan mengatakan dua novel berjudul Tambelo dan Tidak Hilang Sebuah Nama, ini merupakan proyek bagian dari DAK Provinsi Jabar yang dibagikan pada Maret 2012 lalu.
Taufan menjelaskan, ada beberapa jenis buku yang diberikan kepada SD dengan jumlah lima eksemplar untuk setiap judul buku.
“Novel yang masuk ke sekolah kami kurang dari lima eksemplar tiap bukunya," kata Taufan, yang juga Kepala Sekolah SD Cempaka Arum, Bandung, Jumat (9/6/2012).
Dia sangat menyesalkan pemerintah Provinsi Jabar yang tidak selektif, melakukan edit ulang, dan tidak melakukan kajian terhadap buku bantuan tersebut. Dia menduga, bantuan buku yang dinilai tidak layak dibaca oleh anak-anak SD ini sudah menyebar ke kota dan kabupaten di Jabar.
“Awalnya kita berbaik sangka dengan adanya bantuan buku ini. Tetapi begitu mendapat instruksi untuk mencari dua buku dimaksud, ternyata isinya pornografi dan kekerasan,” tuturnya.
Sementara Sekjen FGII Iwan Hermawan menambahkan, pihaknya bukan tidak setuju dengan isi buku. Sebab, novel tersebut bebas bercerita apapun. Yang disesalkan adalah peruntukannya. “Kenapa novel untuk bacaan dewasa malah diperuntukan untuk anak-anak SD,” tambah Iwan.(azh)
Ketua Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) Jabar, Achmad Taufan mengatakan dua novel berjudul Tambelo dan Tidak Hilang Sebuah Nama, ini merupakan proyek bagian dari DAK Provinsi Jabar yang dibagikan pada Maret 2012 lalu.
Taufan menjelaskan, ada beberapa jenis buku yang diberikan kepada SD dengan jumlah lima eksemplar untuk setiap judul buku.
“Novel yang masuk ke sekolah kami kurang dari lima eksemplar tiap bukunya," kata Taufan, yang juga Kepala Sekolah SD Cempaka Arum, Bandung, Jumat (9/6/2012).
Dia sangat menyesalkan pemerintah Provinsi Jabar yang tidak selektif, melakukan edit ulang, dan tidak melakukan kajian terhadap buku bantuan tersebut. Dia menduga, bantuan buku yang dinilai tidak layak dibaca oleh anak-anak SD ini sudah menyebar ke kota dan kabupaten di Jabar.
“Awalnya kita berbaik sangka dengan adanya bantuan buku ini. Tetapi begitu mendapat instruksi untuk mencari dua buku dimaksud, ternyata isinya pornografi dan kekerasan,” tuturnya.
Sementara Sekjen FGII Iwan Hermawan menambahkan, pihaknya bukan tidak setuju dengan isi buku. Sebab, novel tersebut bebas bercerita apapun. Yang disesalkan adalah peruntukannya. “Kenapa novel untuk bacaan dewasa malah diperuntukan untuk anak-anak SD,” tambah Iwan.(azh)
()
Explore More