Sisa material letusan Gunung Gamalama ancam Ternate

Jum'at, 08 Juni 2012 - 13:50 WIB
Sisa material letusan...
Sisa material letusan Gunung Gamalama ancam Ternate
A A A
Sindonews.com - Sisa material letusan erupsi Gunung Gamalama Ternate, Maluku Utara, pada 5 Desember 2011 lalu sekitar 3,4 juta kubik yang masih mengendap di puncak Gunung Gamalama kembali mengancam warga.

Landasan pacu Bandara Sultan Babullah Ternate dan warga empat kelurahan yang berada di bantaran kali diminta waspada menghadapi banjir lahar dingin.

Tim peneliti dari Badan Pusat Mitigasi Bencana dan Vulkanologi (BMVG) pusat yang melakukan penelitian di puncak Gunung Gamalama selama tiga hari, dan menemukan sebanyak 3,4 juta sisa material letusan Gunung yang masih mengendap di puncak gunung, selain material tebing yang memisahkan kali, jarak alur aliran banjir lahar dingin dengan bandara itu semakin tipis.

Ketua Tim BMVG A.E.F Dahlan mengatakan, hitungan dari BMVG terhadap jumlah material yang masih terdapat di puncak Gunung Gamalama sebanyak 3,4 juta meter kubik yang belum mengalir.

"Sisa lahar juga masih terdapat di bantaran sungai jumlahnya bervariasi, setelah dihitung dengan satu rumus dan disimpulkan sisa material sebanyak 3,4 juta kubik," ujar Dahlan menjelaskan kepada wartawan, Jumat (8/6/2012)

Untuk itu, warga empat kelurahan yakni Kelurahan Tubo, Akehuda, Dufa-dufa Kota Ternate Utara dan Kelurahan Salahudin Kota Ternate Tengah, yang berada di bantaran sungai untuk waspada jika terjadi turunnya hujan.

Dahlan juga meminta kepada Pemkot Ternate, untuk segera melakukan pelebaran sungai Tugurara di bagian atas harus 85 meter dan lebar sungai bagian bawah 69 meter, untuk mengurangi korban manusia dan infastruktur lain dalam jangka panjang, harus diwajibkan melakukan pendalaman aliran sungai, pelebaran dan meluruskan aliran sungai sehingga material sebanyak itu bisa mengalir degan bagus.

Sedangkan sungai Marikrubu sendiri, lebar bagian atas harus 67 meter dan 49 meter untuk lebar sungai bagian bawah. Diharapkan dengan pelebaran sungai tersebut bisa menampung material yang jumlahnya mencapai 3,4 juta meter kubik. Dimana material tersebut berada pada ketinggian 632 meter dari pemukiman laut.

Normalisasi aliran sungai bisa dilakukan pada ketinggian 200 meter dan sudah bisa menampung sisa material yang masih menumpuk dipuncak gunung merupakan gabungan material letusan pada tahun sebelumnya.

Tim BMVG juga menemukan Sungai Tugurara telah membentuk aliran sungai baru, atau belokan yang mengarah ke Bandara Babullah Ternate, untuk itu harus diluruskan dengan membangun tanggul setinggi delapan meter, sehingga membendung material lahar guna tidak mengarah ke bandara, jika tanggulnya terlalu pendek banjir lahar akan mengarah ke bandara, karena banjir letusan Gunung mempunyai karakter tersendiri.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7696 seconds (0.1#10.140)