Jumlah guru honorer di Garut membengkak

Sabtu, 19 Mei 2012 - 07:35 WIB
Jumlah guru honorer di Garut membengkak
Jumlah guru honorer di Garut membengkak
A A A
Sindonews.com - Jumlah guru honorer di Garut membengkak. Akibatnya, tunjangan bagi masing-masing guru honorer dikurangi, yakni dari Rp100 ribu menjadi Rp60 ribu per bulan.

"Anggaran yang dimiliki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut sangat terbatas. Sedangkan jumlah guru honorer tahun ini lebih banyak dari tahun sebelumnya. Makanya, agar bisa terbagi rata, besaran tunjangan harus dikurangi," kata Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut Dedi Yusup, Jumat 18 Mei 2012.

Menurut Dedi, peningkatan jumlah guru honorer ini hampir mencapai 90 persen. Di tahun 2011 lalu, jumlah guru honorer yang terdaftar hanya berjumlah 4.182.

"Sedangkan saat ini, jumlahnya bertambah dikisaran 7.000 orang. Jumlah itu belum termasuk guru sukarelawan yang tercatat di base Disdik Garut,” ujarnya.

Dia menambahkan, para guru honorer masih bisa mendapatkan honor lain di luar APBD Garut, yaitu honor mengajar di sekolah masing-masing. Anggarannya sendiri setidaknya diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). "Tentunya dengan jumlah yang bervariasi. Tergantung berapa besaran dana bos yang diterima oleh sekolah," ucapnya.

Kendati mengalami kelebihan guru honorer, Pemkab Garut saat ini justru mengalami kekurangan guru Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bila dilihat dari kebutuhan tiap sekolah, kekurangan guru PNS ini mencapai jumlah 10 ribu orang lebih.

"Berdasarkan data yang ada di tahun 2010 lalu, kekurangan ini mencapai sebanyak 10.475. Bila dirinci, guru SD masih kurang sebanyak 8.495 orang, guru SMP 1.468, guru SMA 326, dan guru SMK 186," sebutnya.

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Garut Helmi Budiman menilai, bertambahnya beban jumlah guru honorer ini memang disebabkan oleh tidak adanya pemerataan guru PNS dari kawasan kota ke pelosok daerah. Besar kemungkinan, sejumlah sekolah di kawasan pelosok yang mengalami kekurangan guru pada akhirnya melakukan perekrutan tenaga pengajar.

"Inilah yang pada akhirnya menambah beban jumlah tenaga honorer. Makanya, kami meminta agar pihak disdik mengevaluasi persoalan ini," katanya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2911 seconds (0.1#10.140)