Digugat cerai, istri dihujani tusukan

Rabu, 16 Mei 2012 - 09:04 WIB
Digugat cerai, istri dihujani tusukan
Digugat cerai, istri dihujani tusukan
A A A
Sindonews.com - Kesal karena digugat cerai, Taryanto, warga Jalan Blanak, RT 2/RW 1, Gang Masjid,Kelurahan Tegalsari, Tegal Timur, Kota Tegal kalap. Dia nekat menusuk istrinya, Ina Mustika (21), secara membabi buta dan berulangkali dengan pisau hingga koma. Tubuh Ina mengalami luka tusuk di sembilan titik. Korban pun kritis sehingga terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Harapan Anda, Tegal.

Hingga kemarin,korban masih menjalani perawatan di Ruang VIP Mawar 6 RSI tersebut karena masih shock dan lemah. Menurut keterangan ayah Ina, Slamet (42), aksi penganiyaan dilakukan pada Minggu (13/5) malam. Korban dianiaya oleh pelaku dengan cara ditusuk dengan pisau dapur di bagian dada, tangan, perut, dan kaki. Akibat perbuatan pelaku, hujaman tusukan itu juga tembus sampai paru-paru korban.

“Saya tidak tahu persis apa yang melatarbelakangi aksi itu,” kata Slamet saat ditemuai di RSI Harapan Anda Tegal.

Menurut penuturannya,peristiwa terjadi pada Minggu malam di rumah korban. Saat itu, Ina hanya tinggal berdua dengan suami. Pasangan ini telah memiliki satu putri, Neyla, 3,5 tahun yang pada saat kejadian sedang berada di rumah neneknya. Menurut informasi, korban mengajukan cerai karena tidak tahan dengan perangai suaminya yang keras dan suka memukul.

Mendengar itu, pelaku yang berprofesi sebagai nelayan mau menuruti permintaan tersebut dengan syarat sebelum cerai, istrinya harus memberi uang Rp50 juta. Ina pun keberatan karena tidak punya uang sebanyak itu. Sehingga pelaku naik pitam dan mengambil pisau di rumah. Lantas, pelaku menghujami korban dengan pisau secara membabi buta sampai korban tak berdaya.

Saat korban dalam keadaan kritis dan terkapar berlumuran darah, pelaku langsung pergi meninggalkan korban. Teriakan korban rupanya didengar oleh sejumlah tetangga sekitar. Beberapa dari mereka segera melarikan korban ke rumah sakit.Sedangkan warga lainnya memberitahu kepada orang tua korban.

“Kasus ini telah kami laporkan ke Polresta Tegal,” ujar Slamet.

Dia merasa heran dengan tindakan kasar pelaku. Sebab, selama ini sebagai orang tua, dirinya telah memenui semua kebutuhan Ina dan suaminya. Dari mulai membelikan rumah, sepeda motor, kapal yang dipakai untuk bekerja sebagai nelayan sampai memberikan uang untuk kebutuhan hidup. Slamet menjelaskan, dia membantu memenuhi kebutuhan rumah tangga anaknya karena penghasilan menantunya tidak mencukupi.

Selama ini, Ina yang menikah pada 25 Agustus 2007 juga tidak pernah mengeluh meski beberapa kali mengalami memar dan lebam yang diduga akibat penganiayaan oleh suaminya.

“Anak saya (korban) memang cinta sekali dengan suaminya. Jadi, tidak pernah melaporkan meski telah disakiti,” paparnya.

Menurut keterangan dokter yang menangani korban di RSI, Dokter Agus Prihadi, korban saat ini telah melewati masa kritis. Tim medis telah maksimal menangani korban.Termasuk melakukan upaya penanganan USG di bagian perut. “Insya Allah bisa diselamatkan,” ungkap Agus.

Sekretaris Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak Kota Tegal Puspa Kota Tegal, Siti Cahyani mengatakan, pihaknya siap memberikan perlindungan kepada korban. Salah satunya dengan melakukan pendampingan dan menyediakan rumah aman di RSUD Kardinah Tegal. “Kami akan melindungi korban,” tegasnya.

Puspa yang berada di bawah naungan Bappermas dan KB Kota Tegal sedianya akan melakukan pemantauan kondisi korban dan memberi rasa aman.

“Pemkot melalui Bappermas dan KB akan siap melindungi korban dan membantu penuntasan kasus ini,” ujar Wakil Wali Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin.

Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Heriyanto menjelaskan, polisi masih melakukan penyelidikan dan menunggu kondisi korban membaik sehingga bisa dimintai keterangan. Kendati begitu, polisi tetap mengejar keberadaan Taryanto.

“Suami korban saat ini masih kami cari,” katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7347 seconds (0.1#10.140)