10 Kecamatan rawan kekeringan

Minggu, 06 Mei 2012 - 23:23 WIB
10 Kecamatan rawan kekeringan
10 Kecamatan rawan kekeringan
A A A
Sindonews.com – Sedikitnya ada 10 kecamatan yang masuk dalam kategori rawan kekeringan, dalam menghadapi musik kemarau akan datang. Besar kemungkinan, di kecamatan tersebut, warga akan mengalami kesulitan dalam hal pengadaan dan penggunaan air bersih.

Adapun sebanyak 10 kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Waru, Barumarmar, Tlanakan, Palenggaan, Pademawu, Proppo, Pagantenan, Kadur, Larangan dan sebagian Kecamatan Pamekasan kota yang ada di bagian utara. Di kawasan tersebut, ketersedian air akan minim karena sumur dan sumber air yang digunakan masyarakat akan kering.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PDAM Pamekasan, Agus Bahtiar, menyatakan, pihaknya sudah memetakan beberapa daerah yang rawan kekeringan dalam waktu dekat. Dari hasil pemetaan, terdapat sebanyak 10 kecamatan yang mendapat perhatian khusus karena rawan ketersedian air bersih.

“Kita sudah memetakan, ada sebanyak 10 kecamatan yang rawan kekeringan. Itupun bisa bertambah, tergantung dari masa kemarau berlangsung,” ujarnya, kemarin.

Agus menjelesakan, sudah ada solusi untuk penanganan masalah kecamatan yang rawan akan kekeringan saat kemarau nanti. Salah satunya, akan melakukan penyaluran (droping) air bersih yang dijamin akan tepat sasaran. Droping dilakukan dalam rangka membantu masyarakat untuk memperoleh air bersih dengan mudah.

Untuk droping air ke daerah rawan kekeringan, menurutnya, gratis tanpa dipungut biaya sepeserpun. Asal dengan catatan, masyarakat atau kelompok terlebih dulu harus mengajukan permohonan droping air bersih kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

“Jadi jangan ada rasa khawatir terkait masalah pembiayaan. Semua sudah ada angaran tersendiri, kalau ada yang meminta abaikan saja. Gratis kok,” ungkapnya.

Agus menambahkan, meski ada jaminan pasokan air bersih, dia berharap masyarakat juga harus melakukan inisiatif pengadaan air. Paling tidak mencari dan memelihara sumber mata air, sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan selama musim kemarau telah tiba.

“Kalau masyarakat sudah memikirkan sejak dini, terutama terkait ketersedian air selama kemarau. Itu merupakan hal yang lebih baik,” tambahnya.

Sementara itu, salah satu pelanggan PDAM Pamekasan, asal kecamatan Kota, Saiful, menyatakan, biasanya kalau sudah memasuki musim kemarau pasokan air bersih sering tidak lancar. Dia beserta warga lain sering memberlakukan sistem tampung air, di salah satu tandon dengan berukuran besar.

“Biasanya, kalau sudah musim kemarau sering terjadi satu minggu mati, satu minggu kemudian air PDAM hidup,” urainya. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8418 seconds (0.1#10.140)