Kekurangan RKB, SD belajar dikolong rumah
A
A
A
Sindonews.com -- Karena kekurangan ruang kegiatan belajar (RKB), dua sekolah dasar (SD) di lingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba, harus relah belajar dibawah kolong rumah. Sekolah yang dimaksud masing-masing SDN 333 Tibona, Kecamatan Bulukumpa dan SDN 277 Pangi-pangi, Kecamatan Rilau Ale', Bulukumba.
Kondisi ini membuat kepala sekolah kesulitan dalam mengembangkan pendidikan karena terkendala sarana dan fasilitas yang dimiliki. Padahal, kemajuan pendidikan sangat ditentukan oleh sarana yang mendukung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba Andi Akbar Amier, yang dikonfirmasi tidak membantah hal ini. Menurutnya, kekurangan RKB yang dimiliki dua sekolah itu karena sekolah tersebut terbilang barui, sehingga sarana dan fasilitas masih terbatas.
"Sekolah ini didirikan atas permintaan warga karena belum ada sekolah di wilayah ini, makanya dibangun, meski sebenarnya fasilitas masih cukup terbatas. Hanya, karena semangat warga ingin membangun, maka Pemkab Bulukumba meresposn baik. Apalagi, Disdikpora memang masih kekurangan sekolah baik SD maupun SMP," ujar Akbar, Minggu (6/3/2012).
Akbar mengaku, pihaknya akan tetap memprihatinkan sekolah yang belajar dibawah kolong rumah supaya tahun ini bisa menerima bantuan RKB baru demi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan, pihaknya tetap memantau perkembangan sekolah hingga proses pembelajaran di kelas. "Ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kasihan murid serta tenaga pendidik yang mengajar. Sebab, secara pasti konsentrasi guru tidak bisa maksimal karena merasa terganggu belajar di ruang terbuka," tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) ini mengatakan, sekolah yang mengalami keterbatasan sarana dan fasilitas ini sudah diusulkan mendapat anggaran tahun ini. Rencananya, sekolah tersebut mendapat pembangunan RKB baru dengan segera merealisasikan.
"Kami meminta guru dan murid bersabar sambil menunggu penambahan RKB baru. Kami akan berusaha secara maksimal agar usulan anggaran bisa turun tahun ini," harapnya.
Terpisah, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Muhammad Bakti mengemukakan, kekurangan ini harus menjadi perhatian Disdikpora bagaimana supaya segera membangun RKB baru. Sebab, kekurangan sarana dan fasilitas ini jelas akan berdampak pada kualitas murid di sekolah karena tidak bisa belajar konsentrasi.
"Bagaimana mau maju pendidikan kalau sarana tidak mendukung. Ini harus segera dibangun RKB baru," ungkapnya.
Bakti menambahkan, perlunya ada penambahan RKB baru agar semua anak di wilayah ini bisa menikmati pendidikan secara layak. Jangan hanya sekolah dalam kota yang menjadi prioritas perbaikan, namun yang paling mendasar adalah sekolah diluar desa karena fasilitasnya memang sudah tidak layak lagi.
"Kalau perlu semua perbaikan harus didahulukan sekolah diluar desa. Dalam kota cukup renovasi ringan saja agar pembangunan merata," kata legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Gantarang-Kindang ini. (wbs)
Kondisi ini membuat kepala sekolah kesulitan dalam mengembangkan pendidikan karena terkendala sarana dan fasilitas yang dimiliki. Padahal, kemajuan pendidikan sangat ditentukan oleh sarana yang mendukung.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bulukumba Andi Akbar Amier, yang dikonfirmasi tidak membantah hal ini. Menurutnya, kekurangan RKB yang dimiliki dua sekolah itu karena sekolah tersebut terbilang barui, sehingga sarana dan fasilitas masih terbatas.
"Sekolah ini didirikan atas permintaan warga karena belum ada sekolah di wilayah ini, makanya dibangun, meski sebenarnya fasilitas masih cukup terbatas. Hanya, karena semangat warga ingin membangun, maka Pemkab Bulukumba meresposn baik. Apalagi, Disdikpora memang masih kekurangan sekolah baik SD maupun SMP," ujar Akbar, Minggu (6/3/2012).
Akbar mengaku, pihaknya akan tetap memprihatinkan sekolah yang belajar dibawah kolong rumah supaya tahun ini bisa menerima bantuan RKB baru demi kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan, pihaknya tetap memantau perkembangan sekolah hingga proses pembelajaran di kelas. "Ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Kasihan murid serta tenaga pendidik yang mengajar. Sebab, secara pasti konsentrasi guru tidak bisa maksimal karena merasa terganggu belajar di ruang terbuka," tuturnya.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) ini mengatakan, sekolah yang mengalami keterbatasan sarana dan fasilitas ini sudah diusulkan mendapat anggaran tahun ini. Rencananya, sekolah tersebut mendapat pembangunan RKB baru dengan segera merealisasikan.
"Kami meminta guru dan murid bersabar sambil menunggu penambahan RKB baru. Kami akan berusaha secara maksimal agar usulan anggaran bisa turun tahun ini," harapnya.
Terpisah, Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba Muhammad Bakti mengemukakan, kekurangan ini harus menjadi perhatian Disdikpora bagaimana supaya segera membangun RKB baru. Sebab, kekurangan sarana dan fasilitas ini jelas akan berdampak pada kualitas murid di sekolah karena tidak bisa belajar konsentrasi.
"Bagaimana mau maju pendidikan kalau sarana tidak mendukung. Ini harus segera dibangun RKB baru," ungkapnya.
Bakti menambahkan, perlunya ada penambahan RKB baru agar semua anak di wilayah ini bisa menikmati pendidikan secara layak. Jangan hanya sekolah dalam kota yang menjadi prioritas perbaikan, namun yang paling mendasar adalah sekolah diluar desa karena fasilitasnya memang sudah tidak layak lagi.
"Kalau perlu semua perbaikan harus didahulukan sekolah diluar desa. Dalam kota cukup renovasi ringan saja agar pembangunan merata," kata legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kecamatan Gantarang-Kindang ini. (wbs)
()