Massa terus desak KPU TTU
Massa terus desak KPU TTU
A
A
A
Sindonews.com - Berbeda dengan aksi massa sebelumnya yang berakhir ricuh, massa pendukung Ferdy meol, salah satu calon Bupati Timor Tengah Utara (TTU) 2010 lalu dari jalur independen Kamis 3 Mei Massa usung peti jenazah menuju Komisi Pemilihan Umum (KPU) TTU bertuliskan nama ketua KPU Aster da Cunha.
Menurut massa pendemo, peti jenazah bertuliskan nama ketua KPUD TTU sebagai lambang kematian atau ketidakpatuhan atas pada perintah Presiden.
Massa terus bergerak maju di pimpin Korlap, Paulus Modok, terus bergerak masuk halaman kantor itu sambil meratap, aksi massa kali ini berlangsung damai berbeda dengan aksi sebelumnhya yang berlangsung anakis.
Seperti biasanya tradisi orang meninggal di daerah itu, massa mengarak keranda menuju halaman Kantor KPU TTU sambil menyanyikan lagu kematian bagi lima anggota KPU setempat.
Gelombang aksi massa ini berlangsung setip hari sejak awal bulan mei pasca turunnya surat perintah presiden agar KPU setempat melaksanakan putusan ma yakni mencabut sk nomor 18 dan 19.
Meskipun sudah mendapat surat perintah dari Presiden, KPU setempat tetap bertahan tidak akan mengeksekusi putusan itu, aksi massa ini berlangsung dikawal Polisi dan Brimob bersenjata lengkap.
Obyek sengketa yang terus dipersoalkan antara KPU dan massa pendukung salah satu pasangan calon yang tidak dianulir dalam pemilukada 2010 lalu adalah SK nomor 18 dan 19 tentang penetapan nomor urut dan nama pasangan calon Bupati TTU tahun 2010.
Sekalipun tuntutan pihak massa pendukung demikian, namun proses pemilukada telah usai dengan dilantiknya Bupati TTU pada akhir desember 2010 lalu, solusi pihak KPU sendiri saat ini sementara bersurat ke Presiden SBY soal tuntutan massa agar menggelar pemilukada ulang.(azh)
Menurut massa pendemo, peti jenazah bertuliskan nama ketua KPUD TTU sebagai lambang kematian atau ketidakpatuhan atas pada perintah Presiden.
Massa terus bergerak maju di pimpin Korlap, Paulus Modok, terus bergerak masuk halaman kantor itu sambil meratap, aksi massa kali ini berlangsung damai berbeda dengan aksi sebelumnhya yang berlangsung anakis.
Seperti biasanya tradisi orang meninggal di daerah itu, massa mengarak keranda menuju halaman Kantor KPU TTU sambil menyanyikan lagu kematian bagi lima anggota KPU setempat.
Gelombang aksi massa ini berlangsung setip hari sejak awal bulan mei pasca turunnya surat perintah presiden agar KPU setempat melaksanakan putusan ma yakni mencabut sk nomor 18 dan 19.
Meskipun sudah mendapat surat perintah dari Presiden, KPU setempat tetap bertahan tidak akan mengeksekusi putusan itu, aksi massa ini berlangsung dikawal Polisi dan Brimob bersenjata lengkap.
Obyek sengketa yang terus dipersoalkan antara KPU dan massa pendukung salah satu pasangan calon yang tidak dianulir dalam pemilukada 2010 lalu adalah SK nomor 18 dan 19 tentang penetapan nomor urut dan nama pasangan calon Bupati TTU tahun 2010.
Sekalipun tuntutan pihak massa pendukung demikian, namun proses pemilukada telah usai dengan dilantiknya Bupati TTU pada akhir desember 2010 lalu, solusi pihak KPU sendiri saat ini sementara bersurat ke Presiden SBY soal tuntutan massa agar menggelar pemilukada ulang.(azh)
()
Explore More