Bali Selatan terancam krisis air bersih

Kamis, 03 Mei 2012 - 13:16 WIB
Bali Selatan terancam krisis air bersih
Bali Selatan terancam krisis air bersih
A A A
Sindonews.com - Kebakaran yang melanda panel induk listrik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Manguntama di TB 4, Tuban di Kabupaten Badung, Bali dini hari tadi bakal mengancam pasokan air bersih di wilayah Kuta Selatan dan sekitarnya.

Dari data di PDAM Badung, sebanyak 26 ribu pelanggan berada di di Kecamatan Kuta Selatan, mulai pagi ini kesulitan pasokan air bersih.

"Ya tadi pagi air sulit sekali, debitnya kecil tidak seperti biasanya," kata Saiful warga Perum Nuansa Kori Jimbaran, Kuta Selatan, Kamis (3/5/2012).

Pihak PDAM mengakui pasokan air bersih akibat kebakaran panel PDAM mengganggu pasokan air bersih. Butuhkan waktu satu minggu hingga satu bulan untuk memperbaiki panel tersebut.

General Manager PT Tirta Bhuana Badung Selatan, Danniel J. Fony mengungkapkan, panel induk listrik PDAM terbakar, dinihari sekira pukul 02.30 Wita.

Kebakaran tersebut kata dia dipastikan menganggu pasokan air bersih ke kawasan Badung Selatan kecuali wilayah Kuta.

"26 ribu pelanggan di Kuta Selatan akan terganggu suplai airnya, sekarang kami masih upayakan perbaikan," kata Danniel saat mendampingi Bupati Badung Anak Agung Gede Agung di lokasi kebakaran.

Akibat kebakaran itu, kini pihaknya tinggal mengandalkan pasokan dari sumber air dari Blusung Peguyangan, Denpasar Utara.

Ditambahkannya, kebakaran diketahui dua orang karyawana yang berjaga di TB 4. Kejadian berawal saat terjadi percikan api kecil dari panel listrik yang dipasok Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Meski berusaha dipadamkan dengan alat pemadam sementara, namun api tidak bisa dikendalikan dan terus membesar. Akhirnya, petugas pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi dan api baru dapat dikuasai satu jam kemudian.

Panel listrik ini, berfungsi memasok listrik guna menghidupkan 15 pompa penguat air yang akan disalurkan ke Kuta Selatan.

Dengan tidak berfungsinya pompa penguat, aliran air ke Kuta Selatan hanya mengandalkan pasokan air dari Blusung dengan sistem gravitasi. Namun jika posisi pelanggan berada di ketinggian, dipastikan tidak bisa aliran air.

Pagi ini, stok air di reservoar akan terus berkurang sehingga pelanggan akan kesulitan air. "Kami memohon maaf atas kejadian ini, kami terus berupaya memperbaiki kerusakan yang ada," tandasnya.

Hingga siang ini, Bupati Gde Agung terus memberi arahan ke jajaran dan pihak terkait lainnya agar mengambil langkah-langkah cepat dan efektif guna memberikan pelayanan kepada pelanggan pascakejadian tersebut.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6356 seconds (0.1#10.140)