Aksi geng motor makin ganas
A
A
A
Sindonews.com - Geng motor sepertinya tidak berhenti berulah. Penangkapan sejumlah anggota geng oleh polisi tidak lantas membuat mereka jera.
Aksi mereka justru makin menjadi. Geng motor pada Selasa 1 Mei mengamuk di dua lokasi di Kabupaten Garut. Ulah mereka mengakibatkan enam orang menderita luka serius. Peristiwa itu terjadi di kawasan Kampung Cihuni, Desa Cihuni, Kecamatan Sukawening dan Kampung Gandasari, Kecamatan Cilawu.
Aksi penyerangan pertama, terjadi di kawasan Kampung Cihuni terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Empat pemuda yang tengah duduk-duduk di halaman rumah, yaitu Feri Aprian, Ajang, Krinsandar, dan Arif Pramuji secara tiba-tiba diserang oleh sekelompok pemuda bermotor.
”Karena mengalami luka bacokan kritis, Feri dan Ajang harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,” kata Iqbal Ghozali warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Rabu 2 Mei 2012.
Sedangkan Krisnandar dan Arif Pramuji, hingga kini masih dirawat intensif di RSUD dr Slamet Garut. Peristiwa penyerangan kedua setidaknya terjadi di Kampung Gandasari, Kecamatan Cilawu, sekitar pukul 22.15 WIB. Di lokasi ini, dua orang bersaudara, yakni Yogaswara (23) dan adik sepupunya Dean (17) diserang empat pemuda bermotor saat mereka berboncengan.
Tidak hanya menyerang dua bersaudara itu, berandal bermotor ini pun merampas motor Yamaha Mio yang sedang mereka kendarai. Ayah Yoga, Amas Syarif Hidayat (60) menuturkan, anak dan keponakannya saat itu hendak pulang dari latihan band di kawasan Simpang Lima Garut.
”Anak saya Yoga dan sepupunya tiba-tiba dipepet empat pemuda bermotor. Mereka kemudian diserang begitu saja. Setelah dikroyok beramairamai, pemuda berandalan itu langsung membawa kabur motor yang dikendarai anak saya,” katanya.
Akibat penyerangan ini, kepala Yogaswara dan Dean luka parah. Saat ditemukan warga, mereka berdua dalam keadaan tidak sadarkan diri.
”Darah bercucuran di kepalanya. Sampai sekarang, Yoga dan Dean dilarang berbicara oleh dokter. Bila berbicara sedikit saja, darah bisa keluar dari mulutnya. Saya berharap, pihak kepolisian bisa menangkap dan menghukum para pelaku berandal yang menyebabkan anak dan keponakan saya seperti ini,” ujarnya.
Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia mengungkapkan tengah menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga sudah mengantongi ciri-ciri para pelaku.
”Kami juga masih menunggu tiga korban lainya yang belum sadarkan diri untuk dimintai keterangan secara jelas. Keterangan para korban akan sangat membantu kami dalam mengungkap kasus ini,” katanya.(azh)
Aksi mereka justru makin menjadi. Geng motor pada Selasa 1 Mei mengamuk di dua lokasi di Kabupaten Garut. Ulah mereka mengakibatkan enam orang menderita luka serius. Peristiwa itu terjadi di kawasan Kampung Cihuni, Desa Cihuni, Kecamatan Sukawening dan Kampung Gandasari, Kecamatan Cilawu.
Aksi penyerangan pertama, terjadi di kawasan Kampung Cihuni terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Empat pemuda yang tengah duduk-duduk di halaman rumah, yaitu Feri Aprian, Ajang, Krinsandar, dan Arif Pramuji secara tiba-tiba diserang oleh sekelompok pemuda bermotor.
”Karena mengalami luka bacokan kritis, Feri dan Ajang harus dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung,” kata Iqbal Ghozali warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Rabu 2 Mei 2012.
Sedangkan Krisnandar dan Arif Pramuji, hingga kini masih dirawat intensif di RSUD dr Slamet Garut. Peristiwa penyerangan kedua setidaknya terjadi di Kampung Gandasari, Kecamatan Cilawu, sekitar pukul 22.15 WIB. Di lokasi ini, dua orang bersaudara, yakni Yogaswara (23) dan adik sepupunya Dean (17) diserang empat pemuda bermotor saat mereka berboncengan.
Tidak hanya menyerang dua bersaudara itu, berandal bermotor ini pun merampas motor Yamaha Mio yang sedang mereka kendarai. Ayah Yoga, Amas Syarif Hidayat (60) menuturkan, anak dan keponakannya saat itu hendak pulang dari latihan band di kawasan Simpang Lima Garut.
”Anak saya Yoga dan sepupunya tiba-tiba dipepet empat pemuda bermotor. Mereka kemudian diserang begitu saja. Setelah dikroyok beramairamai, pemuda berandalan itu langsung membawa kabur motor yang dikendarai anak saya,” katanya.
Akibat penyerangan ini, kepala Yogaswara dan Dean luka parah. Saat ditemukan warga, mereka berdua dalam keadaan tidak sadarkan diri.
”Darah bercucuran di kepalanya. Sampai sekarang, Yoga dan Dean dilarang berbicara oleh dokter. Bila berbicara sedikit saja, darah bisa keluar dari mulutnya. Saya berharap, pihak kepolisian bisa menangkap dan menghukum para pelaku berandal yang menyebabkan anak dan keponakan saya seperti ini,” ujarnya.
Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia mengungkapkan tengah menyelidiki kasus tersebut. Polisi juga sudah mengantongi ciri-ciri para pelaku.
”Kami juga masih menunggu tiga korban lainya yang belum sadarkan diri untuk dimintai keterangan secara jelas. Keterangan para korban akan sangat membantu kami dalam mengungkap kasus ini,” katanya.(azh)
()