Susiyani ditelantarkan agen PJTKI di AS
A
A
A
Sindonews.com - Bekerja di Amerika Serikat (AS) bukan hal yang mudah untuk dilakukan Ni Luh Endang Susiyani (31). Susiyani dikabarkan sempat terlantar di AS.
Perjuangan Susiyani membantu ekonomi keluarganya dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidaklah mudah. Susiyani sempat menderita karena pihak agen yang menyalurkan ke AS tidak bertanggung jawab.
"Anak saya bercerita saat berangkat ke Amerika 2009 ditelantarkan agen Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) asal Yogyakarta," kenang Putu Artana ayah Susiyani, Senin (30/4/2012).
Akibatnya, Susiyani harus bertahan hidup sendiri. Hak-haknya sebagai tenaga kerja tidak didapatkan sebagaimana mestinya.
Namun tekad besarnya itu membuat dia bertahan dan harus mencari pekerjaan sendiri di sejumlah negara bagian seperti di New York, California dan Texas.
Lewat kegigihannya tersebut, Susiyani perlahan bisa menggapai impiannya mendulang uang di negeri Paman Sam.
Susiyani pernah bekerja di beberapa tempat sampai yang terakhir bekerja di sebuah Restoran masakan China di dekat California.
"Anak saya juga sudah mendapatkan surat izin tinggal di Amerika Serikat hingga 2015 mendatang," imbuh Artana yang tinggal di Dusun Tegal Sari, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
Namun di saat wanita kelahiran 17 Maret 1981 ini mulai bisa menikmati jerih payahnya selama ini, dia harus dijemput ajal secara tragis. TKI asal Bali tersebut ditembak mati perampok usai makan malam dengan kekasihnya.
Meski akhirnya dua perampok berhasil dibekuk polisi setempat lima jam kemudian, namun hal itu tak bisa mengobati luka kesedihan keluarga Artana.
Banyak rencana telah disiapkan oleh Susiyani termasuk keinginannya untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan Nyoman Arwani, pria pujaannya yang juga bekerja di Amerika Serikat.
"Tahun depan, rencananya memang anak saya dan kekasihnya akan menikah, kami sebagai orangtua selalu mendukung, apalagi dia sudah cukup umur," tutupnya.(azh)
Perjuangan Susiyani membantu ekonomi keluarganya dengan menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidaklah mudah. Susiyani sempat menderita karena pihak agen yang menyalurkan ke AS tidak bertanggung jawab.
"Anak saya bercerita saat berangkat ke Amerika 2009 ditelantarkan agen Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) asal Yogyakarta," kenang Putu Artana ayah Susiyani, Senin (30/4/2012).
Akibatnya, Susiyani harus bertahan hidup sendiri. Hak-haknya sebagai tenaga kerja tidak didapatkan sebagaimana mestinya.
Namun tekad besarnya itu membuat dia bertahan dan harus mencari pekerjaan sendiri di sejumlah negara bagian seperti di New York, California dan Texas.
Lewat kegigihannya tersebut, Susiyani perlahan bisa menggapai impiannya mendulang uang di negeri Paman Sam.
Susiyani pernah bekerja di beberapa tempat sampai yang terakhir bekerja di sebuah Restoran masakan China di dekat California.
"Anak saya juga sudah mendapatkan surat izin tinggal di Amerika Serikat hingga 2015 mendatang," imbuh Artana yang tinggal di Dusun Tegal Sari, Desa Bubunan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
Namun di saat wanita kelahiran 17 Maret 1981 ini mulai bisa menikmati jerih payahnya selama ini, dia harus dijemput ajal secara tragis. TKI asal Bali tersebut ditembak mati perampok usai makan malam dengan kekasihnya.
Meski akhirnya dua perampok berhasil dibekuk polisi setempat lima jam kemudian, namun hal itu tak bisa mengobati luka kesedihan keluarga Artana.
Banyak rencana telah disiapkan oleh Susiyani termasuk keinginannya untuk mengarungi bahtera rumah tangga dengan Nyoman Arwani, pria pujaannya yang juga bekerja di Amerika Serikat.
"Tahun depan, rencananya memang anak saya dan kekasihnya akan menikah, kami sebagai orangtua selalu mendukung, apalagi dia sudah cukup umur," tutupnya.(azh)
()