Cemari tambak, warga blokir TPA Kupang

Senin, 23 April 2012 - 18:32 WIB
Cemari tambak, warga...
Cemari tambak, warga blokir TPA Kupang
A A A
Sindonews.com - Puluhan warga Desa Kupang, Kecamatan Jabon memblokir akses masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Kupang. Aksi tersebut dilakukan lantaran limbah TPA KUpang mencemari sawah dan tambak warga.

Warga kesal dan meminta agar Pemkab Sidoarjo membangun tembok TPA sisi timur yang beberapa waktu lalu roboh. Selain itu, warga juga menyandera alat berat. Selanjutnya alat berat itu digunakan untuk menutup pintu masuk TPA.

Akibat pemblokiran itu, sejumlah truk yang akan membuang sampah dari beberapa TPA di Kabupaten Sidoarjo terhenti total. Sopir truk tidak berani masuk dan hanya memarkir truk di sepanjang jalan menuju TPA.

Aksi warga ini dilakukan karena tembok pembatas TPA roboh dan tumpukan sampah yang meluber turun ke sawah dan mencemari area persawahan dan pertambakan milik warga Kupang. Air limbah TPA mengalir dan merembes ke areal tambak serta sawah milik warga.

Sutono, salah satu perwakilan warga Kupang mengatakan warga menuntut agar tembok pembatas TPA diperbaiki. Sebab, jika tidak segera dibangun akan mencemari tambak dan sawah warga.

"Apalagi saat hujan turun air limbah merembes ke tambak dan sawah," ucap Sutono menjelaskan kepada wartawan, Senin (23/4/2012).

Sebenarnya warga sudah minta ganti rugi atas limbah TPA yang membuat udang dan ikan di tambak mati. Dari Pemkab Sidoarjo sudah membawa contoh air tambak untuk diteliti apakah tercemar air limbah.

Hasil penelitian, lanjut Sutono, sudah diberikan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Sidoarjo dan hasilnya memang tambak warga tercemar. Ironisnya, DKP hanya memberi ganti rugi kepada pemilik sawah. Namun, untuk ganti rugi gagal panen tambak sampai saat ini belum juga dibayar.

Untuk itulah, selain menuntut agar tembok TPA, pemilik tambak juga menuntut agar ganti rugi gagal panen segera dibayar.

"Kita menuntut agar DKP segera membangun tembok TPA. Karena jika kondisinya seperti itu, limbah sampah akan tetap mencemari sawah dan tambak warga," tandasnya.

Sutono mengaku, masih ada sebanyak sembilan pemilik tambak yang belum menerima ganti rugi. "Kita tidak melarang sampah dibuang di TPA, asalkan tuntutan warga dipenuhi," tandasnya

Warga mengaku akan tetap melakukan aksi blokir akses ke TPA Kupang, jika DKP tidak segera memenuhi tuntutannya. Sebab, selama ini sudah beberapa kali perwakilan warga bertemu dengan Kepala DKP M Syafik, namun tidak ada realisasi. Warga hanya dijanjikan kalau tembok akan dibangun, tapi sampai sekarang tembok TPA tidak diperbaiki.

Karena DKP tidak bisa menyelesaikam masalah ini, warga sudah tidak percaya lagi dan minta Bupati Sidoarjo Saiful Ilah turun langsung ke lokasi sehingga permasalahan ini cepat selesai.

"Kalau bupati atau perwakilannya tidak ke sini, kami tidak akan membuka blokir TPA karena kita sudah tidak percaya lagi ke DKP," ujar warga Kupang lainnya.

Pantauan di lapangan, akibat diblokirnya akses masuk ke TPA Kupang membuat sampah di sejumlah TPS tidak terangkut. Seperti dari TPA Kemiri, Sidoarjo tampak tumpukan sampah karena mulai pagi tidak bisa diangkut.

"Truk tidak bisa masuk ke TPA, jadi sampah disini belum diangkut," ujar salah satu petugas kebersihan di TPS Kemiri.

Demikian pula dengan sampah dari TPS lainnya, seperti dari Pusat Agrobisnis Puspa Agro juga tidak bisa dibuang ke TPA. Truk yang terlanjur mengangkut sampah dan sampai di depan TPA Kupang, hanya diparkir ditepi jalan karena tidak bisa masuk.

Kepala DKP M Syafik belum bisa dikonfirmasi terkait masalah ini karena telepon selulernya tidak bisa dihubungi. Sedangkan Kabid Kebersihan DKP Made Suryata saat dihubungi mengakui kalau dia tidak di lokasi karena sedang Diklat.

"Saya sedang diklat jadi tidak tahu terkait kondisi di TPA. Coba tanya langsung saja ke Kepala Dinas," ujarnya.

Namun, ketika dia dimintai nomor telepon Syafik, Made tidak mau memberi karena tidak berani. "Pak Kadis ganti nomornya tapi saya tidak berani memberinya," tegas Made.

Sekedar diketahui, permasalahan sampah di Sidoarjo cukup memprihatinkan. Sebab, TPA Kupang yang menjadi lokasi pembuangan sampah selama ini sudah tidak layak. Sedangkan penanganan sampah di Sidoarjo juga terkesan setengah hati. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya sampah yang berserakan di puluhan titik di kawasan Sidoarjo.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0495 seconds (0.1#10.140)