Geng motor Brigez diduga memperkosa
A
A
A
Sindonews.com – Dua dari empat anggota geng motor Brigez ditangkap aparat Polres Garut Sabtu (21/4) malam. Keduanya ditangkap petugas karena terlibat dalam kasus pemerkosaan HN,17,warga Kecamatan Cigedug, yang terjadi pada pekan lalu.
Kedua tersangka,yakni NS, 17, warga Kampung Cidatar, Desa Cidatar,dan HM,17,warga Alam Cipelah, ditangkap bersama lima orang anggota geng lain di base camp Brigez Kampung Cidatar. Sedangkan dua tersangka lainnya, Asep Pibul dan Dadan, hingga kini masih buron. “Para tersangka yang berjumlah empat orang ini memerkosa korban di base camp mereka dengan modus ospek agar bisa diterima jadi anggota geng motor tersebut,”kata Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia kemarin.
Sebelum memerkosa,korban diberi minuman keras (miras) agar tak sadarkan diri. Setelah mabuk,korban kemudian diperkosa beramai-ramai.“Mungkin karena korban adalah gadis desa,jadi dia tidak tahu apa itu geng motor.Oleh sebab ketidaktahuan itulah,korban kemudian berniat masuk ke dalam geng tersebut,”ungkapnya.
Ketua Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Nitta Kusnia Wijaya mengatakan kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempua. (wbs)
Kedua tersangka,yakni NS, 17, warga Kampung Cidatar, Desa Cidatar,dan HM,17,warga Alam Cipelah, ditangkap bersama lima orang anggota geng lain di base camp Brigez Kampung Cidatar. Sedangkan dua tersangka lainnya, Asep Pibul dan Dadan, hingga kini masih buron. “Para tersangka yang berjumlah empat orang ini memerkosa korban di base camp mereka dengan modus ospek agar bisa diterima jadi anggota geng motor tersebut,”kata Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia kemarin.
Sebelum memerkosa,korban diberi minuman keras (miras) agar tak sadarkan diri. Setelah mabuk,korban kemudian diperkosa beramai-ramai.“Mungkin karena korban adalah gadis desa,jadi dia tidak tahu apa itu geng motor.Oleh sebab ketidaktahuan itulah,korban kemudian berniat masuk ke dalam geng tersebut,”ungkapnya.
Ketua Bidang Advokasi Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Nitta Kusnia Wijaya mengatakan kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempua. (wbs)
()