Sebelum rusak masjid Ahmadiyah, massa aksi damai
A
A
A
Sindonews.com - Sebelum aksi perusakan masjid Ahmadiyah Baitul Rahim, Jalan KH U Syarifudin, Kampung Babakan Sindang, Desa Cipakat, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, massa melakukan aksi damai. Akan tetapi ratusan orang yang lebih besar datang bertindak anarkis.
Sekitar pukul 10.00 WIB, kelompok massa yang datang pertama kali memang berniat melakukan penyegelan terhadap masjid. Namun aksi tersebut berlangsung dengan damai.
Tiba-tiba datang massa dengan jumlah yang lebih besar dan merangsek serta melakukan tindakan anarkistis hingga melakukan aksi perusakan di sana. Kekerasan ini diduga kuat kekesalan dengan adanya aktivitas jemaah Ahmadiyah yang terus berjalan.
Salah seorang peserta yang melakukan aksi damai, Ade Sugiatman (48), mengakui aksi penyegelan tersebut. Saat ingin melakukan aksi penyegelan, lanjut Ade, tiba-tiba datang segerombolan massa yang lebih besar.
Massa tersebut berteriak-teriak dan langsung bertindak anarkis dengan merusak masjid.
“Kamipun tidak bisa melakukan pencegahan karena banyaknya massa yang datang, hingga akhirnya beberapa bagian mesjid rusak berat akibat lemparan batu dan sebagainya,” papar Ade.
Sementara mengenai latar penyegelan tersebut, Ade mengatakan, sudah sangat jelas jika ajaran mereka menyimpang dan sesuai dengan aturan dilarang untuk kembali melakukan aktivitas.(azh)
Sekitar pukul 10.00 WIB, kelompok massa yang datang pertama kali memang berniat melakukan penyegelan terhadap masjid. Namun aksi tersebut berlangsung dengan damai.
Tiba-tiba datang massa dengan jumlah yang lebih besar dan merangsek serta melakukan tindakan anarkistis hingga melakukan aksi perusakan di sana. Kekerasan ini diduga kuat kekesalan dengan adanya aktivitas jemaah Ahmadiyah yang terus berjalan.
Salah seorang peserta yang melakukan aksi damai, Ade Sugiatman (48), mengakui aksi penyegelan tersebut. Saat ingin melakukan aksi penyegelan, lanjut Ade, tiba-tiba datang segerombolan massa yang lebih besar.
Massa tersebut berteriak-teriak dan langsung bertindak anarkis dengan merusak masjid.
“Kamipun tidak bisa melakukan pencegahan karena banyaknya massa yang datang, hingga akhirnya beberapa bagian mesjid rusak berat akibat lemparan batu dan sebagainya,” papar Ade.
Sementara mengenai latar penyegelan tersebut, Ade mengatakan, sudah sangat jelas jika ajaran mereka menyimpang dan sesuai dengan aturan dilarang untuk kembali melakukan aktivitas.(azh)
()