379,27 Km jalan di Garut rusak berat

Kamis, 19 April 2012 - 16:00 WIB
379,27 Km jalan di Garut rusak berat
379,27 Km jalan di Garut rusak berat
A A A
Sindonews.com - Jalan kabupaten sepanjang 379,27 kilometer di Garut rusak berat. Sebagian besar, kerusakan jalan disebabkan karena buruknya drainase atau saluran air.

Sekretaris Bina Marga Kabupaten Garut Prasojo mengatakan, masterplan yang jelas sangat diperlukan dalam memperbaiki jalan rusak akibat buruknya drainase ini. Dia mengakui, hingga kini pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut belum memiliki masterplan terkait perbaikan tersebut.

“Perbaikan jalan rusak, khususnya karena buruknya sistem saluran air melibatkan tiga dinas, yaitu Dinas Bina Marga, Dinas Pertacip, dan Dinas Sumber Daya Air Mineral dan Pertambangan (SDAP). Sampai sekarang belum ada masterplannya, jadi terkesan tumpang tindih. Tapi kita sedang mengusahakan menuju ke arah sana,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (19/4/2012).

Ketiadaan masterplan juga menyebabkan upaya perbaikan menemui sejumlah kendala. Misalnya, meski jalan sudah diperbaiki dengan dilakukan pengaspalan ulang namun saluran air tetap dibiarkan tersendat, dalam waktu tertentu jalan tersebut akan kembali rusak.

“Tentu saja anggaran yang sudah dikeluarkan menjadi sia-sia,” ujarnya.

Untuk tahun 2012 ini, Dinas Bina Marga Kabupaten Garut setidaknya telah mengalokasikan anggaran pemeliharaan jalan sebesar Rp3,5 miliar. Anggaran tersebut diperuntukan untuk memperbaiki jalan sepanjang 203,5 kilometer jalan yang rusak.

Panjang keseluruhan jalan kabupaten di Garut mencapai 828,76 kilometer. Dari jalan sepanjang itu, sekitar 379,27 kilometer rusak berat, 195,72 kilometer dalam kondisi rusak sedang, dan 323,77 kilometer kondisi baik.

Adapun salah satu jalan kabupaten yang mengalami kerusakan berat terletak di lokasi Kampung Narongtong, Desa Mulyasari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut. Dalam kurun waktu satu tahun, jalan penghubung menuju kawasan Garut Selatan ini setidaknya sudah mengalami kerusakan sebanyak dua kali.

“Jalannya mudah rusak bila musim hujan tiba. Karena tidak ada selokan, air jadi mengalir deras dan menggenangi badan jalan. Sangat percuma bila pemerintah hanya memperbaiki jalan. Tahun 2011 lalu saja contohnya, pemerintah sudah dua kali mengaspal ulang. Tapi rusak kembali karena ada genangan air. Itu terjadi karena saluran air yang rusak tidak pernah diperbaiki,” kata Ruhiyat (75) warga Kampung Narontong.

Sementara itu, seorang pengendara sepeda motor, Rohiman (37) menuturkan, para pengguna jalan harus ekstra hati-hati bila melintasi jalan tersebut. Pasalnya, kondisi kerusakan jalan sangat parah, yakni memiliki lubang dengan kedalaman bervariasi antara 10 sampai 30 sentimeter.

“Salah-salah mengambil jalan, sudah pasti bisa terperosok masuk ke dalam lubang. Bagaimana kalau terjatuh dan di belakang ada mobil. Itu sangat berbahaya,” tukasnya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9636 seconds (0.1#10.140)