UN tingkat SMP harus lebih baik

Kamis, 19 April 2012 - 09:07 WIB
UN tingkat SMP harus...
UN tingkat SMP harus lebih baik
A A A
Sindonews.com – Ujian Nasional (UN) tingkat SMA masih berlangsung. Tapi proses pelaksanaan UN tingkat SMP sudah dimulai. Kemarin naskah soal UN tingkat SMP mulai didistribusikan dari percetakan.

UN tingkat SMP yang akan dimulai Senin 23 April sendiri harus lebih baik setelah belajar dari pelaksanaan UN tingkat SMA. Menurut Ketua Dewan Pendidikan Surabaya Isa Anshari, pelaksanaan UN tingkat SMA adalah pengalaman berharga. Banyak masalah muncul mulai tahap persiapan hingga pelaksanaan. Pada tahap persiapan misalnya, psikologi anak sangat tertekan.

”Guru dan orangtua harus memberi pemahaman bahwa UN itu sesuatu yang wajar,” katanya menjelaska, Rabu 18 April 2012.

Informasi yang masuk ke Dewan Pendidikan Surabaya, sebelum UN tingkat SMA dimulai banyak siswa yang kalut dan tertekan. Akibatnya ada informasi masuk menyebutkan sebuah SMA di wilayah Surabaya Timur yang dikoordinir untuk membeli naskah soal sebelum UN.Tiap siswa diminta membayar Rp90.000.

”Tapi sampai sekarang naskah itu tidak diterima siswa. Ini kan masalah yang bisa membuat psikis siswa semakin bingung,”tuturnya.

Oleh karena itu ia menyarankan agar siswa SMP yang hendak mengikuti UN diberi pemahaman harus percaya pada kemampuan diri sendiri. Jika ada pihak-pihak tertentu yang menawarkan bocoran lembar jawaban dan lainnya harus ditolak.

”Jangan percaya kunci jawaban yang beredar,” tegasnya.

Selain itu, agar UN tingkat SMP bisa sukses sistem pelaksanaan UN harus diubah terutama terkait tidak adanya naskah soal dan lembar jawaban cadangan.

Sistem itu dinilai Isa tidak perspektif peserta, melainkan penerapan keteraturan. Padahal temuan Dewan Pendidikan saat pelaksanaan UN tingkat SMA,banyak keterlambatan karena lembar jawaban yang rusak. ”Temuan kami banyak yang begitu,” kata Isa.

Sementara itu,proses distribusi UN tingkat SMP sudah dimulai. ”Sesuai jadwal yang diberikan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Surabaya mendapat jadwal pengambilan di hari kedua,” kata Kepada Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Dindik Surabaya Eko Prasetyoningsih.

Total ada 38.682 naskah soal sesuai Daftar Nominasi Tetap (DNT). Rinciannya 38.560 siswa SMP dan MTs, 44 siswa SMPLB dan 78 siswa inklusi. Jumlah tersebut tidak kurang ataupun lebih dari jumlah DNT karena untuk tahun ini tetap tidak ada naskah cadangan baik soal maupun LJUN (Lembar Jawaban Ujian Nasional).

Untuk materi UN siswa SMP dan SMPLB berbeda. Karena dari 44 siswa SMPLB di antaranya 31 siswa tuna grahita ringan, sembilan siswa tuna grahita berat, satu siswa tuna daksa berat, dan dua siswa tuna ganda.

”Naskah peserta SMPLB ini berbeda dengan soal peserta regular. Karena tingkat kemampuan akademik peserta atau siswa SLB tidak akan sama dengan siswa regular,” tutur Eko.

Ia menambahkan naskah tersebut akan diambil oleh Dindik Surabaya dari gudang PT Temprina Media Grafika Jalan Karah Agung 45 Surabaya pada pagi hari sesuai jam kerja. Untuk pengamanan sudah koordinasi dengan Polrestabes Surabaya.

”Besok pagi (hari ini) kami akan mengambil naskah UN di gudang pengambilan.Pengambilan ini tentunya akan sesuai prosedur dan lebih ketat lagi,” katanya.

Terkait isu kebocoran soal pada UN tingkat SMA, pihaknya masih menyelidiki. Dan untuk tingkat SMP akan lebih memperketat pengamanan. Dikonfirmasi terpisah Kepala Dindik Surabaya Ikhsan mengatakan akan memperketat keamanan saat pengambilan naskah UN jenjang SMP, MTs dan SMPLB ini. Meski prosedur yang diberikan tidak jauh berbeda dengan tingkat SMA.

”Pengamanan soal kali ini akan jauh lebih ketat dari sebelumnya, hal ini untuk mengantisipasi agar tidak ada isu kebocoran soal lagi. Karena kabar tersebut sangat meresahkan masyarakat,” katanya.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6709 seconds (0.1#10.140)