Mahasiswa Gayo Lues tuntut pilkada ulang
A
A
A
Sindonews.com - Mahasiswa asal Kabupaten Gayo Lues, Aceh, menuntut penundaan pengumuman pemenang Pilkada Gayo Lues. Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Gayo Lues (Hipemagas) berunjuk rasa di depan kantor Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh di Banda Aceh. Massa juga mendesak pilkada ulang.
Massa yang berunjukrasa dihalau aparat kepolisian, sehingga hanya bisa menyampaikan aspirasinya di depan gerbang. Sambil berorasi massa memajang sejumlah poster, di antaranya bertuliskan, "Suara rakyat adalah suara Tuhan".
“Kita melihat apa yang terjadi di Gayo Lues beberapa hari lalu, kisruh terjadi di mana-mana akibat dari kekecewaan atas proses yang terjadi di lapangan,” kata koordinator aksi, Salamuddin dalam orasinya di depan Kantor KIP Aceh, Selasa (17/4/2012).
Pemimpin dua puluhan massa itu menyatakan KIP Gayo Lues dan Panitia Pengawas (Panwas) setempat tidak menjalankan fungsi yang sebenarnya. Sehingga terjadi pelanggaran-pelanggaran di lapangan akibat lemahnya pengawasan.
"Dengan berakhir pilkada masyarakat mengharapkan dapat membawa perubahan kepada konfigurasi politik tetapi harapan tersebut hanya sebatas harapan," ujar Salamuddin.
Ilham Saputra, Wakil Ketua KIP Aceh menemui massa di sela rehat memimpin pleno penetapan hasil rekapitulasi hasil Pilkada 2012 untuk Gubernur Aceh. Ia menjelaskan pilkada ulang bukan ditentukan oleh KIP tetapi Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan.
“Kalau teman-teman menemukan kecurangan silakan kumpulkan bukti dan ajukan ke MK,” kata Ilham di depan pengunjuk rasa.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu ribuan massa di Gayo Lues membakar kantor KIP dan lima kantor kecamatan, akibat tidak puas dengan hasil Pilkada.(azh)
Massa yang berunjukrasa dihalau aparat kepolisian, sehingga hanya bisa menyampaikan aspirasinya di depan gerbang. Sambil berorasi massa memajang sejumlah poster, di antaranya bertuliskan, "Suara rakyat adalah suara Tuhan".
“Kita melihat apa yang terjadi di Gayo Lues beberapa hari lalu, kisruh terjadi di mana-mana akibat dari kekecewaan atas proses yang terjadi di lapangan,” kata koordinator aksi, Salamuddin dalam orasinya di depan Kantor KIP Aceh, Selasa (17/4/2012).
Pemimpin dua puluhan massa itu menyatakan KIP Gayo Lues dan Panitia Pengawas (Panwas) setempat tidak menjalankan fungsi yang sebenarnya. Sehingga terjadi pelanggaran-pelanggaran di lapangan akibat lemahnya pengawasan.
"Dengan berakhir pilkada masyarakat mengharapkan dapat membawa perubahan kepada konfigurasi politik tetapi harapan tersebut hanya sebatas harapan," ujar Salamuddin.
Ilham Saputra, Wakil Ketua KIP Aceh menemui massa di sela rehat memimpin pleno penetapan hasil rekapitulasi hasil Pilkada 2012 untuk Gubernur Aceh. Ia menjelaskan pilkada ulang bukan ditentukan oleh KIP tetapi Mahkamah Konstitusi (MK) yang memutuskan.
“Kalau teman-teman menemukan kecurangan silakan kumpulkan bukti dan ajukan ke MK,” kata Ilham di depan pengunjuk rasa.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu ribuan massa di Gayo Lues membakar kantor KIP dan lima kantor kecamatan, akibat tidak puas dengan hasil Pilkada.(azh)
()