Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Potensi Tsunami, Aceh & Sumut kembali gempa 8,8 SR
Potensi Tsunami, Aceh & Sumut kembali gempa 8,8 SR
A
A
A
Sindonews.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan pengumuman gempa susulan sebesar 8,8 skala Richter (SR). Gempa terbesar itu terjadi sekira pukul 17.43.06 WIB di 0.78 LU-92.15 Bujur Timur (BT), 483 Kilometer (Km) Barat Daya Kabupaten Simeuleu, Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dengan kedalaman 10 Km.
Atas gempa besar tersebut, BMKG meneruskan waspada Tsunami kepada masyarakat yang tinggal di pinggir laut Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), seperti di Sinabang, Meulaboh, Sirombu Nias, Lahewa Nias Utara, dan Singkil Aceh.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 8,5 SR terjadi pukul 15.38.29 WIB, di 2.31 Lintang Utara 92.67 Bujur Timur atau 434 Kilometer Barat Daya Meulaboh Aceh dengan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan kedua dengan kekuatan 6.5 SR, terjadi sekira pada pukul 16.28.02 WIB, di 1.21 Lintang Utara LU, 91.72 BT atau 510 km Barat Daya Kabupaten Simeulue Nangroe Aceh Darussalam dengan kedalaman 42 Km.
Gempa susulan ketiga berkekuatan 6,1 SR, terjadi sekira pukul 17.09.51 WIB dengan kedalaman 10 km atau 492 Km Barat Laut Kabupaten Simeuleu NAD. Gempa susulan keempat berkekuatan 5,7 SR, terjadi sekira pukul 17.21.27 WIB dengan kedalaman 23 Km atau 335 Km Barat Laut Kabupaten Simeulue NAD. Hingga kini, gempa susulan masih terus terjadi.
"Info dari Aceh. Gempa dirasakan sangat keras. Listrik mati. Jalan macet menuju tanah yang tinggi, serine dan suara adzan bergema," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada Sindonews melalui pesan singkat, Rabu (11/4/2012).
Ditambahkan, saat ini warga sudah banyak yang mengungsi takut terjadinya Tsunami. "Travel warning Tsunami di sepanjang Pantai Barat Aceh dan Sumut sekitar 1 jam. Barat Sumbar 1-1,5 jam, Barat Bengkulu dan Lampung sekitar 2-2,5 jam," tambahnya.
Berdasarkan data pasang surut di wilayah Aceh dan Sumut, hingga saat ini masih normal seperti di Sinabang, Meulaboh, Sirombu Nias, Lahewa Nias Utara dan Singkil Aceh. "Artinya indikasi air surut sebelum Tsunami belum terdeteksi. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada," tukasnya. (san)
Atas gempa besar tersebut, BMKG meneruskan waspada Tsunami kepada masyarakat yang tinggal di pinggir laut Aceh dan Sumatera Utara (Sumut), seperti di Sinabang, Meulaboh, Sirombu Nias, Lahewa Nias Utara, dan Singkil Aceh.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 8,5 SR terjadi pukul 15.38.29 WIB, di 2.31 Lintang Utara 92.67 Bujur Timur atau 434 Kilometer Barat Daya Meulaboh Aceh dengan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan kedua dengan kekuatan 6.5 SR, terjadi sekira pada pukul 16.28.02 WIB, di 1.21 Lintang Utara LU, 91.72 BT atau 510 km Barat Daya Kabupaten Simeulue Nangroe Aceh Darussalam dengan kedalaman 42 Km.
Gempa susulan ketiga berkekuatan 6,1 SR, terjadi sekira pukul 17.09.51 WIB dengan kedalaman 10 km atau 492 Km Barat Laut Kabupaten Simeuleu NAD. Gempa susulan keempat berkekuatan 5,7 SR, terjadi sekira pukul 17.21.27 WIB dengan kedalaman 23 Km atau 335 Km Barat Laut Kabupaten Simeulue NAD. Hingga kini, gempa susulan masih terus terjadi.
"Info dari Aceh. Gempa dirasakan sangat keras. Listrik mati. Jalan macet menuju tanah yang tinggi, serine dan suara adzan bergema," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho kepada Sindonews melalui pesan singkat, Rabu (11/4/2012).
Ditambahkan, saat ini warga sudah banyak yang mengungsi takut terjadinya Tsunami. "Travel warning Tsunami di sepanjang Pantai Barat Aceh dan Sumut sekitar 1 jam. Barat Sumbar 1-1,5 jam, Barat Bengkulu dan Lampung sekitar 2-2,5 jam," tambahnya.
Berdasarkan data pasang surut di wilayah Aceh dan Sumut, hingga saat ini masih normal seperti di Sinabang, Meulaboh, Sirombu Nias, Lahewa Nias Utara dan Singkil Aceh. "Artinya indikasi air surut sebelum Tsunami belum terdeteksi. Namun demikian masyarakat diminta tetap waspada," tukasnya. (san)
()
Explore More