Diusulkan dampingi Ical, Soekarwo tergantung SBY
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPD) Partai Golkar Jawa Timur (Jatim) memunculkan usulan untuk memasangkan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie dengan Gubernur Jatim, Soekarwo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Mendengar hal tersebut, Soekarwo mengaku kaget. Meski belum menyetujui tawaran itu namun Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu akan melapor ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya baru tahu sekarang. Kalau ditanya siap atau tidak ya seperti baris-berbaris saja," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde ini menjelaskan kepada wartawan di Gedung Negera Grahadi, Selasa (10/4/2014).
Soekarwo berdalih, dirinya masih menjabat Gubernur Jawa Timur hingga Februari 2014. Selain itu, meski sebagai ketua partai namun tak lepas sebagai hirarki seorang birokrat. Sebagai seorang birokrat tentunya harus tegak lurus. Artinya, tergantung dari atasan.
"Saya sebagai orang partai tapi basisnya birokrat, jadi tergantung Presiden. Sebagai orang partai juga tergantung pak SBY sebagai dewan pembina partai Demokrat," katanya.
Ia juga mengaku, belum ada komunikasi dengan Golkar Jatim yang mengusulkan untuk mendampingi Ical dalam Pilpres mendatang. "Tapi seandainya dilamar ya saya lapor dulu ke SBY. Saya serahkan ke beliau nanti beliau juga yang memutuskan," tambah pria kelahiran Madiun, Jawa Timur ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur Martono mengusulkan ke jajaran DPP Partai Golkar agar Soekarwo dijadikan sebagai Cawapres pendamping Ical. Hal itu berdasarkan berbagai pertimbangan. Selain pertimbangan unsur orang Jawa dalam menduduki kursi pimpinan Republik ini, juga pertimbangan matematis.
Di Jawa Timur sendiri ada 30 juta orang yang memiliki hak pilih atau 27 persen dari jumlah pemilih nasional. Dengan menggandeng Soekarwo, diprediksi warga Jawa Timur pasti akan memilihnya. Sebab, ketokohan Soekarwo sudah tidak diragukan lagi.(azh)
Mendengar hal tersebut, Soekarwo mengaku kaget. Meski belum menyetujui tawaran itu namun Ketua DPD Partai Demokrat Jatim itu akan melapor ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya baru tahu sekarang. Kalau ditanya siap atau tidak ya seperti baris-berbaris saja," kata Gubernur yang akrab disapa Pakde ini menjelaskan kepada wartawan di Gedung Negera Grahadi, Selasa (10/4/2014).
Soekarwo berdalih, dirinya masih menjabat Gubernur Jawa Timur hingga Februari 2014. Selain itu, meski sebagai ketua partai namun tak lepas sebagai hirarki seorang birokrat. Sebagai seorang birokrat tentunya harus tegak lurus. Artinya, tergantung dari atasan.
"Saya sebagai orang partai tapi basisnya birokrat, jadi tergantung Presiden. Sebagai orang partai juga tergantung pak SBY sebagai dewan pembina partai Demokrat," katanya.
Ia juga mengaku, belum ada komunikasi dengan Golkar Jatim yang mengusulkan untuk mendampingi Ical dalam Pilpres mendatang. "Tapi seandainya dilamar ya saya lapor dulu ke SBY. Saya serahkan ke beliau nanti beliau juga yang memutuskan," tambah pria kelahiran Madiun, Jawa Timur ini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Timur Martono mengusulkan ke jajaran DPP Partai Golkar agar Soekarwo dijadikan sebagai Cawapres pendamping Ical. Hal itu berdasarkan berbagai pertimbangan. Selain pertimbangan unsur orang Jawa dalam menduduki kursi pimpinan Republik ini, juga pertimbangan matematis.
Di Jawa Timur sendiri ada 30 juta orang yang memiliki hak pilih atau 27 persen dari jumlah pemilih nasional. Dengan menggandeng Soekarwo, diprediksi warga Jawa Timur pasti akan memilihnya. Sebab, ketokohan Soekarwo sudah tidak diragukan lagi.(azh)
()