Buronan spesialis ternak ditembak polisi
A
A
A
Sindonews.com - Sofian (30) warga Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan terpaksa dilumpuhkan petugas Tim Buser Polres Bone dengan timah panas. Polisi terpaksa menembak paha dan betis Sofian lantaran melarikan diri ketika ingin ditangkap.
Penangkapan terjadi di Dusun Tacorong Desa Tareta, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone. Sofian masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak April 2012.
Kasat Reskrim AKP Andi Ikbal mengatakan dari rekam jejak tersangka, diperoleh infromasi bahwa tersangka sudah berulang kali melakukan tindakan pencurian ternak di beberapa tempat, termasuk wilayah hukum Polsek Kota.
Namun saat ini polisi fokus untuk mendalami kejadian di Cina hingga masuk DPO.
“Kita selesaikan dulu kasus yang di Cina, nanti kita kembangkan kasusnya,“ ujar Andi ikbal menjelaskan kepada wartawan, Senin (9/4/2012).
Ikbal yang baru sebulan bertugas di Polres Bone ini mengatakan, tersangka Sofian menjadi target khusus tim buser karena sudah tiga kali lolos dari kejaran polisi.
“Pernah di Bajoe ketika mau ditangkap, terjun ke laut. Anggota pikir sudah tewas, ternyata masih hidup. Terakhir ada informasi dia ada di Ulaweng, namun ketika mau disergap pelaku menceburkan diri ke sungai dan lolos lagi,” kata Ikbal.
Kronologis tertangkapnya tersangka Minggu malam itu bermula dari informasi masyarakat. Polisi kemudian membentuk tim khusus untuk mengintai tempat persembunyiannya di Amali.
“Dia bersembunyi di rumah mertuanya. Saat mau ditangkap, dia berusaha melarikan diri. Polisi kemudian menghentikan langkahnya dengan dua timah panas persis mengenai betis dan paha.
Saat ini korban sementara mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Tenriawaru. Namun untuk mengeluarkan proyektil di tubuhnya, dibutuhkan dokter ahli.
Dokter RS Tenriawaru, Adityah mengatakan dua proyektil itu sulit dikeluarkan karena peluru yang mengenai paha, dekat pembulu darah. Dikhawatirkan jika salah angkat, bisa meyebabkan kelumpuhan di bagian kaki. “Kita minta pihak kepolisian untuk dirujuk ke Makassar,” katanya.
Kapolsek Cina AKP Amran mengatakan, saat itu tersangka bersama dua orang temannya, Salang dan Emang melakukan tindakan pencurian ternak sapi milik Maruding di Cina. Satu tersangka atas nama Salang berhasil ditangkap warga, sementara dua orang lainnya berhasil melarikan diri.
Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak segan-segan melukai korban jika kepergok atau pemilik hewan ternak melakukan perlawanan. “Salang kita proses dan saat ini mendekam di LP Watampone. Kedua buronan ini identitasnya diketahui polisi dari Salang,” kata Amran.
AKP Amran sempat membesuk tersangka di rumah sakit Tenriawaru untuk memastikan identitas tersangka yang selama ini meresahkan warga karena spesialis curnak. Bahkan menurut Amran tersangka dalam aksinya tidak segan melukai korban jika melawan atau berusaha menangkapnya.(azh)
Penangkapan terjadi di Dusun Tacorong Desa Tareta, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone. Sofian masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak April 2012.
Kasat Reskrim AKP Andi Ikbal mengatakan dari rekam jejak tersangka, diperoleh infromasi bahwa tersangka sudah berulang kali melakukan tindakan pencurian ternak di beberapa tempat, termasuk wilayah hukum Polsek Kota.
Namun saat ini polisi fokus untuk mendalami kejadian di Cina hingga masuk DPO.
“Kita selesaikan dulu kasus yang di Cina, nanti kita kembangkan kasusnya,“ ujar Andi ikbal menjelaskan kepada wartawan, Senin (9/4/2012).
Ikbal yang baru sebulan bertugas di Polres Bone ini mengatakan, tersangka Sofian menjadi target khusus tim buser karena sudah tiga kali lolos dari kejaran polisi.
“Pernah di Bajoe ketika mau ditangkap, terjun ke laut. Anggota pikir sudah tewas, ternyata masih hidup. Terakhir ada informasi dia ada di Ulaweng, namun ketika mau disergap pelaku menceburkan diri ke sungai dan lolos lagi,” kata Ikbal.
Kronologis tertangkapnya tersangka Minggu malam itu bermula dari informasi masyarakat. Polisi kemudian membentuk tim khusus untuk mengintai tempat persembunyiannya di Amali.
“Dia bersembunyi di rumah mertuanya. Saat mau ditangkap, dia berusaha melarikan diri. Polisi kemudian menghentikan langkahnya dengan dua timah panas persis mengenai betis dan paha.
Saat ini korban sementara mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Tenriawaru. Namun untuk mengeluarkan proyektil di tubuhnya, dibutuhkan dokter ahli.
Dokter RS Tenriawaru, Adityah mengatakan dua proyektil itu sulit dikeluarkan karena peluru yang mengenai paha, dekat pembulu darah. Dikhawatirkan jika salah angkat, bisa meyebabkan kelumpuhan di bagian kaki. “Kita minta pihak kepolisian untuk dirujuk ke Makassar,” katanya.
Kapolsek Cina AKP Amran mengatakan, saat itu tersangka bersama dua orang temannya, Salang dan Emang melakukan tindakan pencurian ternak sapi milik Maruding di Cina. Satu tersangka atas nama Salang berhasil ditangkap warga, sementara dua orang lainnya berhasil melarikan diri.
Dalam menjalankan aksinya, tersangka tidak segan-segan melukai korban jika kepergok atau pemilik hewan ternak melakukan perlawanan. “Salang kita proses dan saat ini mendekam di LP Watampone. Kedua buronan ini identitasnya diketahui polisi dari Salang,” kata Amran.
AKP Amran sempat membesuk tersangka di rumah sakit Tenriawaru untuk memastikan identitas tersangka yang selama ini meresahkan warga karena spesialis curnak. Bahkan menurut Amran tersangka dalam aksinya tidak segan melukai korban jika melawan atau berusaha menangkapnya.(azh)
()