Angka kemiskinan meningkat

Selasa, 03 April 2012 - 21:02 WIB
Angka kemiskinan meningkat
Angka kemiskinan meningkat
A A A
Sindonews.com - Angka Rumah Tangga Miskin (RTM) di Jember mengalami peningkatan dibanding dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) Jember, tahun 2008 lalu tercatat 237.700 RTM atau setara dengan 618.735 jiwa. Sementara ditahun 2011, angkanya tembus 318.677 RTM yakni sama dengan 669.100 jiwa.
Kepala Seksi Sosial BPS Jember Lukman Hakim mengatakan, data itu diperoleh dari survei yang dilakukan pada Bulan Oktober 2011. Petugas BPS menggunakan metode baru dengan indikator yang lebih detail dibandingkan sensus penduduk sebelumnya.

"Survei itu untuk memutakhirkan data tahun 2008 yang memang harus di up date. Cara kami sekarang adalah mendatangi langsung rumah warga untuk diajak diskusi sekaligus menanyakan apakah ada warga lain yang dianggap miskin," kata Lukman Hakim, Selasa (3/4/2012).

Langkah itu untuk membandingkan data dari pemerintah desa maupun Ketua RT. Sayangnya BPS Jember belum bisa menunjukkan data RTM secara lengkap sesuai nama dan alamat RTM. Sebab untuk mengetahui data itu harus seizin BPS Pusat.
Pernyataan itu oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bapekkab) M Thamrin dianggap tidak sesuai.

"BPS terburu-buru mempublikasikan data kemiskinan sebelum waktunya. Saya gak percaya kalau kemiskinan meningkat sebanyak itu, kuwalat nanti sampeyan," kata Thamrin.

Menurut dia, data itu belum diolah dan masih ada waktu sampai bulan Juni nanti untuk verifikasi. Dia yakin jumlah warga miskin di Jember tidak sebanyak itu. Selain itu dia juga mengklaim Pemkab Jember malah sukses mengurangi angka kemiskinan melalui berbagai program pembangunan.

Untuk mengentaskan kemiskinan, Jember digelontor bantuan anggaran sebesar Rp 44 miliar yang sudah termasuk dari APBN, APBD Pemprov Jatim dan APBD Jember sendiri.

"Masak dari sekian banyak program tidak satupun yang bermanfaat? Lihat saja program rumah layak huni, PKH, PNPM dan banyak lagi yang lain. Pak Gubernur menyampaikan, Jember peringkat 21 dari 38 kabupaten persentase jumlah penduduk miskin," ujarnya.

Dia juga menunjukkan data, ada penurunan yang sangat signifikan dari satu digit menjadi dua digit. Secara absolut waktu itu orang miskinnya terbanyak, karena jumlah penduduk Kabupaten Jember sangat banyak yakni 2,3 juta jiwa dan keluarga miskin sebanyak 237.700 rumah tangga.

Menanggapi adanya perbedaan data kemiskinan, Ketua Komisi D Ayub Junaidi justru balik menilai Pemkab Jember gagal menjalankan program pembangunan. Ketika BPS menyimpulkan angka RTM di Jember meningkat, Bappekab tidak boleh tersinggung apalagi emosi.

"Jika angka RTM benar meningkat, berarti ada yang salah dengan progam Pemkab. Itu harus diterima sebagai masukan," kata Ayub Junaedi.Menurut dia, BPS merupakan lembaga yang ditunjuk pemerintah dan berwenang mensurvei, sehingga datanya diakui kevalidan data kemiskinan. Pihaknya juga minta Bappekab menindaklanjutinya dengan mengevaluasi kinerja sejumlah dinas terkait program kerja Pemkab Jember yang berkaitan langsung dengan pengentasan kemiskinan.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4452 seconds (0.1#10.140)