Pejabat Majene ditipu oknum mengaku Kajari

Senin, 02 April 2012 - 15:17 WIB
Pejabat Majene ditipu oknum mengaku Kajari
Pejabat Majene ditipu oknum mengaku Kajari
A A A
Sindonews.com - Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) mendapat telepon dengan mengatasnamakan Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Majene.

Beberapa kepala dinas di Kabupaten Majene Sulawesi Barat mengaku dihubungi seseorang yang mengaku Kusnadi Kajari Majene. Kusnadi menghubungi kepala dinas via ponsel untuk meminta uang.

"Saya ditelpon dan dikirim Short Messages Services (SMS) oleh orang yang mengaku Kajari. Tujuannya meminta uang dengan alasan anak dan istrinya mau pulang dari Jawa ke Majene. Tapi saya yakin itu bukan Kejari," ungkap Mansyur T, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Majene, Senin (2/4/2012).

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben), Ahmad Rafli Nur juga mengaku menerima SMS serupa yang dialami Mansyur. Rafli bahkan mengungkapkan, kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim), Effendy Gasong telah menjadi korban karena sempat mengirimi uang Rp3 juta sesuai permintaan si penelpon.

"Saya juga dihubungi orang yang mengaku Kajari Majene tapi saya tidak percaya itu Kejari. saya yakin orang itu hanya memanfaatkan nama pejabat. Ini perlu segera diantisipasi karena sudah ada korban, Effendy mengirimi uang Rp3juta," kata Rafli.

Kasi Intel Kejari Majene, Cipto Dwitunggal mengaku telah mendengar nama Kajari dicatut.

"Iya, saya juga sudah mendengar itu bahkan ada beberapa yang sudah melapor tapi itu ulah orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Kajari tidak mungkin begitu," kata dia di ruang kerjanya.

Kajari Majene, M Kusnadi juga mengaku telah mendengar namanya dicatut dan beberapa orang menghubunginya.

"Ada bebeapa orang telah meminta konfirmasi diantaranya kepala BKDD ada juga kepala Bidang di Pertanian, KPU juga pernah datang melaporkan. Saya tidak pernah melakukan itu," ujar Kusnadi.

Awalnya, dia hanya menyampaikan himbauan agar tidak langsung percaya jika ada seseorang mencatut namanya apalagi meminta uang. Tapi setelah diberitahu bahwa sudah ada yang menjadi korban, Kusnadi segera meminta stafnya untuk membuat surat untuk diedarkan ke kepala dinas maupun ke khalayak.

Nomor ponsel yang digunakan yang mengaku Kajari itu disimpan oleh pejabat yang pernah dimintai uang, yakni 081281711516. Namun nomor ponsel itu tidak bisa dihubungi.

Cipto mengaku kesulitan menelusuri pemilik nomor ponsel itu. Namun dia telah mengantongi nama pemilik rekening yang diduga digunakan pelaku untuk melakukan transfer uang.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5240 seconds (0.1#10.140)