Kesal atribut dibuang, mahasiswa rusak fasilitas umum

Jum'at, 30 Maret 2012 - 13:31 WIB
Kesal atribut dibuang, mahasiswa rusak fasilitas umum
Kesal atribut dibuang, mahasiswa rusak fasilitas umum
A A A
Sindonews.com - Aksi anarkis mahasiswa di Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) terus berlanjut. tak puas merusak kantor Wali Kota, mahasiswa juga merusak ke sejumlah fasilitas publik, seperti rambu-rambu lalulintas di sepanjang jalan Andi Djemma, termasuk Traffic Light depan Kantor Bank Nasional Indonesia (BNI) ikut dilempari dan dirusak.

"Kita sayangkan aksi anarkis mahasiswa ini, di tengah memperjuangkan penolakan kenaikan harga BBM. Kantor Wali Kota dan beberapa fasilitas publik dirusak dalam aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota," kata Asisten II Bidang Pembangunan Pemkot Palopo, Muchtar Basir saat meninjau sejumlah fasilitas kantor yang rusak, Jumat (30/2/2012).

Menurut dia, Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Palopo yang berada dalam kawasan Balaikota, paling parah kerusakannya. Bahkan, dua unit komputer rusak terkena lemparan batu di lantai dua kantor BKD.

"Kantor ini dirusak menjadi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) lagi, karena biaya perbaikan kantor dan fasilitasnya akan diambil dari APBD," keluh Muchtar.

Aksi anarkistis pendemo disulut ketersinggungan mahasiswa karena beberapa bendera dan atribut organisasi kemahasiswaan yang dipasang di pagar Kantor Wali Kota, seperti bendera Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan lain-lain dicabut petugas kebersihan saat membersihkan kawasan Balaikota.

Mahasiswa juga memprotes pembersihan atribut mereka dan tenda posko Penolakan Kenaikan Harga BBM yang ditempatkan di depan Kantor Wali Kota, sehingga mereka merusak berbagai fasilitas kantor Wali Kota.

Ratusan mahasiswa ini bermalam di depan Kantor Wali Kota dengan mendirikan tenda sebagai posko utama demo penolakan kenaikan harga BBM. Sekitar pukul 05.00 WITA, pagi, mahasiswa kembali ke rumah untuk mandi dan sarapan.

Namun, saat kembali ke posko demo, mahasiswa kaget karena tenda berikut atribut berbagai organisasi kemahasiswaan yang terpasang di depan Kantor Wali Kota, raib. Mahasiswa memprotes. Namun, jajaran Pemkot Palopo, terutama Satpol PP tidak mengetahui keberadaan berbagai atribut itu.

Dari penelusuran, berbagai atribut tersebut dibersihkan petugas kebersihan dari Dinas Kebersihan Palopo. Menurut Muchtar Basir, setelah ditelusuri, ternyata petugas kebersihan mencabut berbagai atribut itu karena mengira mahasiswa sudah mengakhiri aksi unjukrasa di depan Kantor Wali Kota.

"Ini terjadi atas kesalahaman. Seluruh atribut lembaga kemahasiswaan sudah dikembalikan kepada pendemo," kata Muchtar.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6159 seconds (0.1#10.140)