Minta cerai, istri disiram air mendidih
A
A
A
Sindonews.com – Hanya karena meminta cerai, Ny Yoyoh, 38, warga Kampung Hangasa, Desa Gandamekar, Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, disiram air panas yang dicampur soda api oleh suaminya sendiri, Ujang Supriatna, 57.
Akibat penganiayaan itu,Yoyoh mengalami luka melepuh yang cukup parah pada mata kiri, telinga, dagu, leher, dan dada. Yoyoh pun kini masih menjalani perawatan intensif di Ruang Agate RSUD dr Slamet Garut. Dituturkan Yoyoh,alasan dirinya meminta cerai disebabkan sifat temperamental suaminya selama ini. Akibatnya, biduk rumah tangga yang dijalaninya tidak lagi harmonis.
“Kalau marah,saya selalu diancam dengan senjata tajam. Itu kerap kali terjadi bila rumah tangga kami diliputi masalah. Karena itu, saya meminta cerai,” kata dia. Dia menuturkan, kasus kekerasan ini berlangsung saat dirinya tengah mengunjungi putra bungsunya yang sedang sakit di rumah sang suami.“Saat bertemu, suami saya langsung bergegas ke dapur mengambil air panas mendidih yang bercampur soda api dan menyiramkannya ke arah saya,” ujarnya.
Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Sebab, seusai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Dari penyelidikan petugas, Ujang diperkirakan lari ke Bandung.
Sementara itu,Kepala Advokasi Pendampingan dan Pemulihan Perempuan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Nitta Kusnia Kartawijaya menyebutkan, dari Januari hingga Maret 2012 ini,kasus KDRT setidaknya telah terjadi sebanyak 12 kasus.Menurut dia, bila dibandingkan dengan triwulan pertama 2011,kasus KDRT telah mengalami peningkatan drastis. (wbs)
Akibat penganiayaan itu,Yoyoh mengalami luka melepuh yang cukup parah pada mata kiri, telinga, dagu, leher, dan dada. Yoyoh pun kini masih menjalani perawatan intensif di Ruang Agate RSUD dr Slamet Garut. Dituturkan Yoyoh,alasan dirinya meminta cerai disebabkan sifat temperamental suaminya selama ini. Akibatnya, biduk rumah tangga yang dijalaninya tidak lagi harmonis.
“Kalau marah,saya selalu diancam dengan senjata tajam. Itu kerap kali terjadi bila rumah tangga kami diliputi masalah. Karena itu, saya meminta cerai,” kata dia. Dia menuturkan, kasus kekerasan ini berlangsung saat dirinya tengah mengunjungi putra bungsunya yang sedang sakit di rumah sang suami.“Saat bertemu, suami saya langsung bergegas ke dapur mengambil air panas mendidih yang bercampur soda api dan menyiramkannya ke arah saya,” ujarnya.
Kapolres Garut AKBP Enjang Hasan Kurnia mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku. Sebab, seusai melakukan aksinya, pelaku melarikan diri. Dari penyelidikan petugas, Ujang diperkirakan lari ke Bandung.
Sementara itu,Kepala Advokasi Pendampingan dan Pemulihan Perempuan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Nitta Kusnia Kartawijaya menyebutkan, dari Januari hingga Maret 2012 ini,kasus KDRT setidaknya telah terjadi sebanyak 12 kasus.Menurut dia, bila dibandingkan dengan triwulan pertama 2011,kasus KDRT telah mengalami peningkatan drastis. (wbs)
()